Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Badan Usaha Wajib Bangun Industri Dalam Negeri

Jokowi: Booming Minyak Dan Kayu Kita Lewat, Mobil Listrik Jangan

Rabu, 13 Oktober 2021 16:42 WIB
Presiden Jokowi dalam pengarahan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam pengarahan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia tak boleh kehilangan kesempatan besar dalam persaingan bisnis mobil listrik dunia.

Kita tak boleh kehilangan kesempatan, seperti yang terjadi di masa lalu. Momen booming minyak, kita lewat. Dan saat terjadi booming kayu, kita hanya jadi pengekspor bahan mentah. Tanpa ada industri pengolahan yang tumbuh.

Baca juga : Jokowi: Jangan Sampai Kita Punya Tambang, Tapi Smelter-nya Di Negara Lain

"Sekarang ini, kesempatan besar, opportunity yang ada saat ini adalah mobil listrik. Kita tak boleh kehilangan kesempatan lagi," ujar Jokowi dalam pengarahan Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10).

"Kita akan paksa, entah itu BUMN, swasta, atau investor untuk mendirikan industrinya di dalam negeri. Dua atau tiga tahun lagi, Bapak Ibu bisa lihat, yang namanya mobil listrik akan banyak bermunculan dari negara kita. Entah itu hasil kerja sama BUMN dengan swasta luar atau swasta sendiri. Yang jelas, nilai tambah itu ada di dalam negeri," tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

Baca juga : Membangun Industri Dalam Negeri Yang Mandiri Dan Berdaulat

Terkait hal tersebut, Jokowi kembali menekankan pentingnya upaya hilirisasi. Nikel harus diolah jadi katoda baterai. Stainless steel, menjadi baterai lithium, yang nantinya diintegrasikan dengan industri otomotif.

Ke depan, pemerintah akan mengintegrasikan Krakatau Steel, lithium baterai dari industri turunan nikel  dengan industri otomotif.  Dengan pembaruan yang ada, Krakatau Steel telah memiliki pabrik hot strip mill yang diresmikan Presiden sebulan lalu.

Baca juga : Saatnya Industri Dalam Negeri Buat Masker N95

"Pabrik itu sudah bisa memproduksi lembaran-lembaran tipis yang bisa dipakai untuk bodi mobil. Dulu, cuma bisa dipakai untuk sasisnya saja," cetus Jokowi. 

"Kesempatan ini jangan disia-siakan. Jangan sampai kita kehilangan opportunity lagi. Dulu ada booming minyak kita kehilangan, booming kayu kita kehilangan. Yang ini, jangan. Minerba harus menjadi pondasi kita dalam memajukan negara," papar Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.