Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemakaian Setrum Melonjak

Beban Puncak Listrik Jawa Dan Bali Cetak Rekor

Minggu, 17 Oktober 2021 17:14 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peningkatan konsumsi listrik di bulan Oktober membuat beban puncak listrik Jawa-Bali mencetak rekor tertinggi pada 14 Oktober 2021, tertinggi sejak 2019.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menilai pemulihan ekonomi sudah terasa melihat konsumsi listrik yang kian membaik. Zulkifli melanjutkan, di tengah pandemi covid-19, PLN berupaya keras untuk turut andil dalam memulihkan perekonomian, melalui pemanfaatan listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi biaya. 

"Ini menandakan bahwa perekonomian sudah kembali pulih. Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif," ujar Zulkifli dalam keterangan resmi, Minggu (17/10).

Adapun, beban puncak malam tertinggi sepanjang 2021 berada pada Kamis 14 Oktober pada pukul 19.00 WIB kemarin. Beban puncak mencapai 28.093 MW. Angka ini lebih baik dibandingkan sepanjang 2019 yang sebesar 27.973 MW.

Di sisi lain, beban puncak siang hari sepanjang 2021 tertinggi pada Rabu 13 Oktober 2021. Beban puncak siang tercatat mencapai 27.740 MW.

Baca juga : Ganjar Tak Disediakan "Pintu Keluar" Dari Hibualamo

Capaiannya, lebih baik dibandingkan dengan beban puncak tertinggi sepanjang 2020 sebesar 26.717 MW pada Maret silam, sementara beban puncak siang tertinggi sepanjang 2019 tercatat sebesar 27.862 MW.

Zulkifli mengatakan, kondisi ini ditanggapi cepat oleh PLN dengan melakukan pengecekan seluruh operasional pembangkit, transmisi dan distribusi khususnya di wilayah Jawa Madura dan Bali.

"Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi," kata Zulkifli.

Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September, konsumsi listrik tumbuh 4,42% dibandingkan tahun lalu. "Kondisi ini menunjukkan strategi PLN dalam meningkatkan konsumsi listrik di masyarakat berjalan dengan baik," ujar Zulkifli.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan hingga kuartal III 2021 konsumsi listrik tercatat sebesar 187,78 TWh atau naik  4,42% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca juga : Ketua KONI: Sepak Bola Putri Pegang Peran Besar Di Masa Mendatang

Indikasi pemulihan perekonomian di tengah pandemi terlihat dengan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 10,63% atau sebesar 58.04 TWh dan memiliki pangsa sebesar 30.91% dari total konsumsi listrik.

Hal ini menjadikan sektor industri sebagai urutan kedua tertinggi setelah sektor rumah tangga yang memiliki pangsa sebesar 46% dengan konsumsi listrik sebesar 85.43 TWh.

“Perekonomian sudah mulai bangkit, dengan adanya vaksin dari pemerintah tren pandemi mulai menurun dan kami berharap segera terciptanya herd immunity di masyarakat sehingga perekonomian dapat kembali normal,” ujar Bob.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil sebesar 15%, diikuti besi dan baja sebesar 10%, semen dan kimia sebesar 8%, makanan dan minuman serta plastik sebesar 7%, otomotif sebesar 6%, kertas sebesar 5%, pengolahan sebesar 4%, perkebunan, perkayuan dan pertambangan sebesar 3%, dan logam dan sepatu sebesar 2%.

“Untuk sektor bisnis hingga Triwulan III ini memang belum terlalu tumbuh signifikan yaitu sebesar 1,57% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Pada sektor bisnis yang mengalami pertumbuhan adalah kondominium dan hotel bintang tiga, kami berharap ke depan konsumsi listrik dari pedagang eceran dan kantor usaha yang mengalami pertumbuhan negatif dapat segera pulih dengan mulai menurunnya kasus paparan Covid-19,” tambah Bob.

Baca juga : Pemkab Bantul Mau Dirikan BLK UPTP, Kemnaker Respons Positif

Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan di seluruh wilayah.

Tercatat pada triwulan III 2021, beban puncak kelistrikan sistem Jawa-Bali berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dibandingkan periode sebelumnya di angka 26 ribu MW. Sementara sistem Sumatra berada di atas 6.200 MW, sistem Kalimantan di atas 1.200 MW, sistem Sulutgo di atas 400 MW, dan sistem Sulbagsel di atas 1.400 MW. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.