Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Eropa Dan China Krisis Energi, Waspada, Guncang Neraca Perdagangan

Minggu, 24 Oktober 2021 06:21 WIB
Eropa Dan China Krisis Energi, Waspada, Guncang Neraca Perdagangan

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Wakil Ketua Umum III Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani mengatakan, krisis energi di sejumlah negara membuat, harga komoditas energi meningkat signifikan.

Hal ini, berdampak pada neraca perdagangan Indonesia yang dalam 16 bulan terakhir mencetak surplus.

“Belum bisa diperkirakan sampai kapan krisis energi ini terus berlangsung. Dan sejauh mana krisis ini akan mem pengaruhi kenaikan harga komoditas migas global,” katanya di Jakarta, Jumat (22/10).

Baca juga : Eropa Dan China Krisis Energi, Ini Momentum Kebut EBT

Menurutnya, harga komoditas migas yang terus naik bisa berdampak pada surplus di sektor non migas.

Meski di satu sisi Indonesia bisa memetik peluang dari permintaan batubara. Tapi, sisi lain terdapat kebutuhan komoditas migas untuk menunjang aktivitas industri dan mobilitas masyarakat pada akhir tahun.

“Kalau harga komoditas energi terus naik, kami khawatir surplus kita akan terganggu karena nilai impor migas akan membesar, meskipun konsumsi migas kita tidak naik terlalu drastis,” ujarnya.

Baca juga : Seminar Hari Santri, Pesantren Senang Pemerintah Kini Sangat Perhatian

Shinta melihat kenaikan harga komoditas juga berpengaruh ke harga impor, terutama impor bahan baku dan penolong.

Situasi tersebut memperburuk masalah logistik global yang memicu naiknya biaya pengapalan. Namun, Shinta mengklaim pelaku usaha akan terus mempertahankan kinerja ekspor.

“Selama demand pasar global masih bisa dimanfaatkan dan kami masih bisa membiayai ekspornya, ekspor akan diteruskan. Kami mohon bantuan Pemerintah untuk membantu penurunan biaya logistik ekspor dan menyediakan pembiayaan yang terjangkau,” jelasnya.

Baca juga : Analis Militer Beberin Kemajuan Pertahanan

Ketua Umum Asosiasi Pemasok Batubara dan Energi Indonesia (Aspebindo) Anggawira mengatakan, saat ini banyak negara yang sedang terhantam krisis energi dari Eropa, China, India hingga Singapura.

Menurutnya, situasi ini harus bisa dilihat oleh Indonesia sebagai peluang untuk bisa memaksimalkan di bidang energi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.