Dark/Light Mode

Harga Minyak Sawit Meroket

Negara Senang, Emak-emak Meradang

Rabu, 27 Oktober 2021 08:10 WIB
Ilustrasi minyak goreng kemasan. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi minyak goreng kemasan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meroketnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar internasional membuat Indonesia serba salah. Negara senang, karena pemasukan buat kas negara ikut bertambah. Namun, meroketnya CPO ini berdampak pada naiknya harga minyak goreng yang jelas bikin emak-emak meradang.

Kenaikan harga CPO sebenarnya sudah mulai terjadi sejak awal tahun lalu. Namun sebulan terakhir, kenaikannya makin gila-gilaan. Kemarin saja, pada tender Kharisma Perusahaan Bersama Nusantara (KPBN) dengan pengapalan harganya sudah mencapai Rp 14.316 per kilogram. Padahal 1 Oktober lalu, harganya masih Rp 12.875 per kilogram. Di bulan Agustus harganya masih Rp 9.746 per kilogram. Tingginya permintaan dari pasokan disebut sebagai penyebab harga CPO melambung.

Baca juga : Hari Kedua Mola Elite Pro Academy Digelar, 8 Tim Raih Kemenangan

Sebagai Bendahara Negara, Sri Mulyani tentu saja senang dengan naiknya CPO di pasar internasional. Indonesia yang merupakan pengekspor kelapa sawit, bakal kecipratan cuan dari meroketnya CPO.

Saat memaparkan APBN Kita, lusa kemarin, Menteri Keuangan mengatakan, pemasukan negara saat ini bertambah. Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sudah melampaui target. Realisasi periode Januari hingga September 2021 telah mencapai Rp 320,8 triliun atau setara 107,6 persen dari target yang ditetapkan.

Baca juga : Harga Batu Bara Meroket, Industri Dalam Negeri Teriak

Pencapaian ini tak lepas dari kenaikan harga CPO. Dalam rinciannya, penerimaan negara dari Bea Keluar (BK) tumbuh signifikan sebesar 891,54 persen year-on-year (yoy) hingga 31 Agustus 2021 menjadi Rp 18,89 triliun. Pertumbuhan fantastis ini didorong oleh penerimaan dari ekspor produk kelapa sawit dan komiditas lain.

Penerimaan BK Produk Kelapa Sawit melesat 3.163,99 persen. Kenaikan ini didorong tarif BK yang lebih besar di sepanjang tahun 2021, serta pengenaan BK pada produk turunan CPO.

Baca juga : Erick Senang Dan Bangga

Namun di saat yang sama, kenaikan harga sawit ini menyebabkan harga minyak goreng ikut melambung. Sepekan terakhir, harga minyak goreng di pasar tradisional perlahan merangkak naik. Bahkan untuk harga minyak goreng curah saja, harga yang sebelumnya Rp 16 ribu per kilogram, naik drastis menjadi Rp 20 ribu per kilogram.

Pemerintah sebenarnya mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 11 ribu per liter. Ketentuan ini tertuang di Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen. Namun, harga minyak goreng di masyarakat tengah meningkat. Namun harga rata-rata minyak goreng curah di pasar tradisional berkisar 17 ribu per kg. Sementara untuk minyak kemasan bermerek sudah mencapai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :