Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Merger Operator Telekomunikasi Bikin Persaingan Bisnis Makin Sehat
Kamis, 28 Oktober 2021 17:06 WIB
Sebelumnya
Di sisi lain, menurut dia, merger juga akan memudahkan pemerintah melakukan pengawasan serta sinergi dengan program-program yang dibuat. Misalnya, pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan digital, yang menjadi program pemerintah.
Dengan merger, kemampuan provider pun meningkat untuk dapat membangun infrastruktur seperti tower dan BTS yang diakibatkan dari adanya efisiensi dan penambahan daya modal dari perusahaan provider.
"Harapannya adalah mereka dapat membangun di daerah-daerah yang belum terjamah sinyal internet kuat," tandas Nailul.
Baca juga : Mendag: Perkuat Kerja Sama Ekonomi Kawasan Bangkitkan Perdagangan Global
Hal senada disampaikan Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan. Menurut dia, aksi korporasi merger dan akuisisi ditujukan sebagai sinergi organisasi atau korporasi untuk menyatukan kekuatan guna menghadapi persaingan yang kian ketat. Dengan merger, kolaborasi dua korporasi akan memberikan nilai tambah yang lebih besar.
"Sebagai contoh, karena mereka berada dalam satu sektor atau satu core business, tentu yang diperoleh economic scale dalam bisnis tersebut, misalnya operator telekomunikasi, akan menciptakan efisiensi infrastruktur dan operasional,” terang Alfred.
Dia menilai, ke depan kolaborasi dengan skema merger akan makin marak saat pemulihan ekonomi pasca pandemi bergulir cepat.
Baca juga : Praven/Melati Kepancing Permainan Lawan, Tim PBSI Gagal Tembus Final
"Kolaborasi dan konsolidasi menjadi kebutuhan dasar korporasi setelah melewati badai pandemi. Dan ini terlihat di berbagai sektor," paparnya.
Dia menilai sedikitnya ada dua faktor yang melatarbelakangi maraknya merger belakangan ini. Faktor pertama, persaingan yang semakin ketat.
Dan faktor kedua, target pertumbuhan yang makin tinggi setelah melewati badai pandemi. "Merger ibarat menyatukan dua kekuatan sehingga menciptakan kekuatan baru yang lebih dahsyat," tandasnya. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya