Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Merger Operator Telekomunikasi Bikin Persaingan Bisnis Makin Sehat

Kamis, 28 Oktober 2021 17:06 WIB
Menara BTS. (Foto: Ist)
Menara BTS. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Di sisi lain, menurut dia, merger juga akan memudahkan pemerintah melakukan pengawasan serta sinergi dengan program-program yang dibuat. Misalnya, pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan digital, yang menjadi program pemerintah.

Dengan merger, kemampuan provider pun meningkat untuk dapat membangun infrastruktur seperti tower dan BTS yang diakibatkan dari adanya efisiensi dan penambahan daya modal dari perusahaan provider.

"Harapannya adalah mereka dapat membangun di daerah-daerah yang belum terjamah sinyal internet kuat," tandas Nailul.

Baca juga : Mendag: Perkuat Kerja Sama Ekonomi Kawasan Bangkitkan Perdagangan Global

Hal senada disampaikan Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan. Menurut dia, aksi korporasi merger dan akuisisi ditujukan sebagai sinergi organisasi atau korporasi untuk menyatukan kekuatan guna menghadapi persaingan yang kian ketat. Dengan merger, kolaborasi dua korporasi akan memberikan nilai tambah yang lebih besar.

"Sebagai contoh, karena mereka berada dalam satu sektor atau satu core business, tentu yang diperoleh economic scale dalam bisnis tersebut, misalnya operator telekomunikasi, akan menciptakan efisiensi infrastruktur dan operasional,” terang Alfred.

Dia menilai, ke depan kolaborasi dengan skema merger akan makin marak saat pemulihan ekonomi pasca pandemi bergulir cepat.

Baca juga : Praven/Melati Kepancing Permainan Lawan, Tim PBSI Gagal Tembus Final

"Kolaborasi dan konsolidasi menjadi kebutuhan dasar korporasi setelah melewati badai pandemi. Dan ini terlihat di berbagai sektor," paparnya.

Dia menilai sedikitnya ada dua faktor yang melatarbelakangi maraknya merger belakangan ini. Faktor pertama, persaingan yang semakin ketat.

Dan faktor kedua, target pertumbuhan yang makin tinggi setelah melewati badai pandemi. "Merger ibarat menyatukan dua kekuatan sehingga menciptakan kekuatan baru yang lebih dahsyat," tandasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.