Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos PLN Beberin Program Dekarbonisasi di COP26 Di Glasgow

Selasa, 2 November 2021 15:39 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyampaikan program dekarbonisasi sebagai komitmen mengurangi emisi karbon di sektor ketenagalistrikan dalam seri diskusi pada Conference of Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia.

"PLN memiliki peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan energi hijau di Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan dekarbonisasi," kata Zulkifli dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Dalam skenario business as usual, emisi sektor ketenagalistrikan ditargetkan mencapai 0,92 miliar ton karbondioksida pada 2060, sehingga PLN meluncurkan strategi demi menjadi perusahaan listrik yang bersih dan hijau, salah satunya menghentikan pembangunan dan mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) secara bertahap.

Baca juga : Di KTT COP26, PLN Pamer Program Dekarbonisasi RI Ke Mata Dunia

Berdasarkan peta jalan, PLN akan mempensiunkan PLTU sub-critical sebesar 10 gigawatt (GW) pada 2035. Kemudian PLTU super critical sebesar 10 GW juga akan dipensiunkan pada 2045 dan PLTU ultra super critical 55 GW juga dipensiunkan pada 2055.

Pada saat bersamaan PLN akan banyak berinvestasi untuk mempercepat peningkatan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 20,9 GW, serta pengembangan teknologi penyimpanan listrik dalam bentuk baterai berukuran besar hingga teknologi penangkapan karbon dan hidrogen.

Selain itu PLN akan ekspansi gas, program co-firing, konversi pembangkit listrik tenaga diesel ke EBT, hingga peningkatan efisiensi energi dan pengurangan susut jaringan.

Baca juga : CDC Amrik Kasih Jempol

"Pada 2060 lebih dari setengah pembangkit kami akan berasal dari energi baru terbarukan dan seluruh PLTU telah digantikan," ujar Zulkifli.

Pihaknya membutuhkan investasi lebih dari 500 miliar AS untuk mendukung pencapaian karbon netral pada 2060. Sementara untuk mengakselerasi target tersebut ada empat hal yang enjadi perhatian yaitu penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan, investasi skala besar, penerapan teknologi dalam skala besar, dan investasi pelanggan untuk beralih menggunakan peralatan rendah karbon.

Zulkifli menambahkan pengembangan bisnis dan kampanye electrifying lifestyle juga perlu lebih digaungkan untuk mengurangi karbon, seperti penggunaan kompor listrik, kendaraan listrik, PLTS atap, dan perdagangan emisi.

Baca juga : Bos ISEI Beberin 5 Tantangan Utama Perekonomian Pasca Pandemi Covid-19

PLN memiliki beberapa pendekatan untuk memastikan bisnis ketenagalistrikan yang berkelanjutan di tengah upaya menekan emisi karbon yakni memastikan operasional perusahaan ramping dan efisien, memberikan energi hijau untuk masa mendatang, dan menjadi perusahaan yang berfokus pada pelanggan dengan memberikan layanan yang andal serta terjangkau.

"Kami tidak bisa melakukan ini sendirian. Kami membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan," ujar Zulkifli. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.