Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Syarif Bando Kenalkan Program Perpusnas Di Forum Internasional

Rabu, 8 September 2021 20:32 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sedang fokus untuk membina perpustakaan daerah di Indonesia. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan, hal ini dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
 
Pembinaan perpustakaan dilakukan salah satunya melalui transfer dana dekonsentrasi ke perpustakaan provinsi di Indonesia. Hal ini merupakan upaya agar hubungan pembinaan antara Pemerintah Pusat, Perpusnas, dan Perpustakaan Umum Provinsi berjalan dengan baik.
 
"Kami fokus meningkatkan peran perpustakaan umum di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat untuk melaksanakan pembinaan di daerahnya masing-masing," ungkap Syarif Bando, dalam Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Dunia (Conference of Directors of National Libraries/CDNL) yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (8/9).
 
Dalam pertemuan tahunan tersebut, Syarif Bando mendapatkan kesempatan khusus mengenalkan Perpusnas di hadapan Kepala Perpustakaan Nasional dari 37 negara. CDNL 2021 mengangkat tema “Ketidakpastian: Bagaimana Perpustakaan Nasional Menghadapi Risiko dan Menggunakan Kesempatan”.
 
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatannya untuk berbagi tentang konsep pengelolaan perpustakaan dan meraih peluang di tengah ketidakpastian," ujar Syarif Bando.
 
Pada masa pandemi Covid-19, Perpusnas menggunakan pendekatan perpustakaan menjangkau masyarakat melalui perpustakaan digital. Beberapa apliksi digital telah disediakan untuk masyarakat, di antaranya iPusnas, Indonesia OneSearch, dan Khastara.
 
"Ini menjadi kelebihan kami di Perpusnas, sebelum pandemi Covid-19 kami sudah memiliki aplikasi digital. Sehingga ketika peraturan pemerintah mewajibkan semua warganya untuk melakukan aktivitas di rumah, aplikasi digital ini bisa dimanfaatkan kapan dan di mana saja," jelasnya.
 
Ketua CDNL Lily Knibbeler menyatakan, ketidakpastian, baik kecil maupun besar, akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pandemi Covid-19 yang dihadapi dunia sejak dua tahun lalu, menjadi hal yang tidak terduga.

Baca juga : Sukses Produksi Bioavtur J2.4, Pertamina Dukung Program Strategis Energi Bersih Nasional

Namun, banyak krisis lain yang dihadapi perpustakaan nasional. Tidak hanya pandemi penyakit menular, krisis yang dihadapi di antaranya gempa bumi, banjir, kebakaran, dan lainnya. “Jadi bagaimana kita sebagai kepala perpustakaan nasional, memimpin organisasi dalam ketidakpastian yang berkembang,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.