Dark/Light Mode

Penjualan Eceran Oktober Diproyeksi Tumbuh

Selasa, 9 November 2021 13:58 WIB
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjualan Eceran Oktober 2021 diproyeksi tumbuh  setelah mengalami kontraksi pada September 2021. 

Hal ini terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2021 tumbuh 1,8 persen (month to month/mtm), meningkat dari -1,5 persen mtm pada September 2021. 

Peningkatan tertinggi terjadi pada Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Makanan, serta Minuman dan Tembakau. 

Baca juga : Nadiem: Inilah Waktunya Bersatu, Bangkit, Dan Tumbuh

Responden menyatakan kenaikan kinerja penjualan sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan masyarakat seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas serta didukung kelancaran distribusi.

"Secara tahunan, penjualan diprakirakan tumbuh meningkat 5,2 persen yoy, didorong peningkatan sejumlah kelompok seperti Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor," jelas Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa (9/11).

Pada September 2021, hasil Survei Penjualan Eceran1 (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran yang menurun. Hal itu terutama bersumber dari Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya dan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. 

Baca juga : Telan Ponsel Jadul, Pria Mesir Dioperasi

"Responden menyatakan penurunan tersebut disebabkan oleh permintaan masyarakat yang masih terbatas," ujarnya. 

Sementara itu, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tercatat meningkat sejalan dengan membaiknya mobilitas seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai wilayah. 

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada September 2021 mengalami kontraksi 2,2 persen yoy, tidak jauh berbeda dari pertumbuhan -2,1 persen yoy pada bulan sebelumnya.

Baca juga : KPK Tahan Wakil Ketua Dewan Direksi PT Wika-Sumindo

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Desember 2021 meningkat, dan menurun pada Maret 2022. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2021 sebesar 128,4, lebih tinggi dari 124,8 pada November 2021. 

Responden menyatakan peningkatan didorong faktor musiman (HBKN) dan kenaikan harga bahan baku. Sementara itu, IEH Maret 2022 sebesar 128,3, lebih rendah dari 138,7 pada Februari 2022 didukung kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.