Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Diabetasol, Cara Mudah Kontrol Gula Darah Di Tengah Pandemi Covid-19
Selasa, 16 November 2021 17:49 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kalbe Nutritionals melalui brand nutrisi bagi penyandang diabetes, Diabetasol, kembali mengajak masyarakat Indonesia memperingati World Diabetes Day (WDD) yang jatuh pada 14 November setiap tahunnya.
Pada peringatan WDD tahun ini, Diabetasol mengangkat tema 'Bersama DIA, Kontrol Gula Darah Jadi Lebih Mudah di Masa Pandemi', melalui serangkaian webinar di berbagai kota bersama dengan Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA).
Rangkaian webinar ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih memahami gejala-gejala dan penanganan diabetes khususnya di masa pandemi. Selain itu, untuk menghindarkan masyarakat Indonesia dari risiko komplikasi diabetes.
Baca juga : Meningkat 220 Persen, Lalamove Terus Dukung Mitra Bisnis UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19
Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals, Tunghadi Indra menyatakan, dalam dua tahun terakhir ini, selain prevalensi diabetes yang terus meningkat, kondisi pandemi juga menjadi tantangan khusus bagi para penyandang diabetes.
Hal ini dikarenakan bertambah sulitnya melakukan pengawasan terhadap gula darah akibat berbagai pembatasan sosial.
"Maka dari itu, Diabetasol menegaskan komitmennya selalu menemani para diabetesi, terutama saat pandemi karena diabetesi sangat rentan terinfeksi Covid-19,” ujar Tunghadi, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (16/11).
Baca juga : DKI Sabet Penghargaan Kemenkes Untuk Tes Lacak Sampai Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan data International Diabetes Federation pada 2020, jumlah penyandang diabetes terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Prevalensi diabetes di Indonesia masih mencapai 6,2 persen dengan 10.681.400 kasus.
Bahkan, menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim penanggulangan covid-19 di Indonesia, angka kematian pada pasien diabetes yang terinfeksi korona lebih tinggi 8,3 kali lipat daripada masyarakat yang tidak menyandang diabetes.
Kondisi pandemi dengan berbagai pembatasan aktivitas membuat kegiatan penanganan diabetes secara kolektif yang biasa dipusatkan di rumah sakit mengalami hambatan. Selain itu, jelas Tunghadi, kondisi diabetes yang ada di rumah saja membuat mereka lebih sulit mengontrol gula darah dan menjaga pola makan.
Baca juga : Kowani Sosialisasi Kesehatan Mata Di Tengah Pandemi
"Fluktuasi level gula darah bisa mengakibatkan imunitas tubuh menjadi lemah dan mudah terpapar virus. Oleh karena itu, penting sekali untuk mencegah risiko komplikasi Covid-19 pada diabetesi dan menurunkan angka kematiannya," jelasnya.
Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Ketut Suastika menyatakan, kematian akibat diabetes menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia, sehingga penyakit diabetes membutuhkan perhatian dari seluruh elemen masyarakat. "Diabetes adalah bukan penyakit yang ringan, namun penyakit yang mematikan atau penyakit katastrofik," ujar Ketut.
Kondisi pandemi, menurut Ketut, membuat penyandang diabetes membutuhkan pelayanan kesehatan yang optimal untuk mengontrol gula mereka.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya