Dark/Light Mode

JEC Gelar Webinar Penanganan Trauma Mata Libatkan 9 Negara

Selasa, 18 Agustus 2020 11:25 WIB
JEC Gelar Webinar Penanganan Trauma Mata Libatkan 9 Negara

RM.id  Rakyat Merdeka - JEC Eye Hospitals and Clinics untuk mengadakan webinar tentang ophthalmic trauma dengan tema “Overcoming the Challenges in Ophthalmic Trauma”. Webinar ini bekerja sama dengan Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS). Oleh karena dokter JEC Eye Hospitals and Clinics tergabung dalam organisasi tersebut, maka webinar ini juga termasuk dalam rangkaian APOTS Webinar (the 4th APOTS Webinar) – yang melibatkan narasumber dan moderator dari 9 negara: Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Taiwan, Nepal, dan tentunya Indonesia. 

Selama pandemi COVID-19, sepanjang Mei-Agustus 2020, JEC telah menjalankan sepuluh seri webinar dengan jumlah keikutsertaan hingga lebih dari 11.500 partisipan dari seluruh Indonesia. “Tidak hanya memberikan pelayanan klinis berkualitas dan penerapan teknologi mutakhir, JEC Eye Hospitals and Clinics juga berupaya mengimplementasikan misi kami untuk mengembangkan kompetensi dokter dan staf melalui riset dan pendidikan. Sebab, JEC memahami betul, bahwa untuk meningkatkan kualitas kesehatan mata masyarakat Indonesia sekaligus menurunkan angka kebutaan, perlu adanya dukungan kebersamaan dan semangat untuk maju dari berbagai kalangan, utamanya para praktisi kesehatan mata. Sejak berdiri pada 1984, JEC telah secara berkala menggelar berbagai ajang pengayaan wawasan bagi para praktisi kesehatan mata di Tanah Air. Tak terkecuali di tengah pandemi COVID-19 ini, JEC tetap bertekad untuk melanjutkan kegiatan tersebut yang kini kami implementasikan lewat platform digital, yakni berupa JEC Saturday Webinar,” papar Dr. Johan A Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur JEC Korporat. 

Baca juga : KPK Gelar Upacara dan Lomba 17-an Secara Virtual

Khusus pada “The 4th Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS) Webinar”, bahasan trauma mata akan dikupas tuntas bersama para expert dnarasumber dan moderator dari 9 negera. “Dengan konsep science sharing, para pembicara tersebut, bersama ahli-ahli kesehatan mata Indonesia, khususnya dokter-dokter mata JEC, saling bertukar wawasan keilmuan dan studi kasus untuk tindakan medis, yang kami yakini bisa memperluas cakrawala pengetahuan para praktisi kesehatan mata di Tanah Air,” lanjut Dr. Johan A Hutauruk. 

Keterlibatan para pembicara global tersebut juga memperlihatkan relasi kuat JEC dengan berbagai organisasi bidang kesehatan mata terkemuka dunia, seperti Asia Pacific Ophthalmic Trauma Society (APOTS), ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH), dan World Association of Eye Hospital (WAEH).  

Baca juga : Traffic Pesawat dan Penumpang Bandara Soetta Mulai Bergairah

Ophthalmic trauma berpotensi terjadi kapan saja dan tak bisa diantisipasi karena berlangsung tiba-tiba. Trauma mata merupakan kondisi yang dapat merusak kelopak mata, tulang orbita atau dinding bola mata, bola mata, dan syaraf mata akibat benturan keras benda tajam atau tumpul pada area sekitar mata, serta dapat disebabkan juga oleh trauma panas, radiasi dan trauma kimia. Dampak kerusakan dapat terlihat/dirasakan seketika setelah kejadian, ataupun lambat. 

“Pada individu yang mengalami trauma mata ringan, seperti kelilipan atau menggosok-gosok mata, acapkali tidak segera memeriksakan diri karena merasa penglihatannya tidak terganggu. Padahal, pengaruh pada penglihatan bisa jadi baru muncul beberapa hari setelah kejadian. Lebih dari itu, trauma pada mata atau ophthalmic trauma berisiko menurunkan tingkat penglihatan secara tajam, bahkan hingga kebutaan - yang lebih lanjut berdampak pula pada berkurangnya kualitas hidup dan produktivitas penderita. Artinya, dampak trauma mata tidak hanya dirasakan penderita, tetapi juga keluarga. Penanganan sedini mungkin dan menyeluruh menjadi kunci,” papar Dr. Yunia Irawati, SpM(K), Ketua Ophthalmic Trauma Service JEC. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.