Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komunitas Lokal dan Masyarakat Adat Berperan Lindungi Hutan Tropis

Rabu, 10 November 2021 18:41 WIB
Komunitas Lokal dan Masyarakat Adat Berperan Lindungi Hutan Tropis

RM.id  Rakyat Merdeka - Inggris, Jerman, AS, dan beberapa negara lainnya dalam gelaran KTT COP26 2 November lalu mengumumkan kerjasama dengan 17 kontributor sekaligus berkomitmen menginvestasikan sejumlah USD 1.7 Miliar untuk membantu Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dalam melindungi hutan tropis yang penting untuk melindungi bumi dari perubahan iklim, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan resiko pandemi.

Direktur Regional Ford Foundation Jakarta, Alexander Irwan dalam keterangannya mengatakan, seiring dengan perubahan iklim yang terjadi, terdapat peran penting Masyarakat Adat Indonesia sebagai pelindung salah satu hutan tropis terbesar yang tersisa di dunia.

Baca juga : Bantu Masyarakat Hidup Sehat, Telkomsel Luncurin Fita

“Kita perlu mendorong agar masyarakat adat dan komunitas lokal bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan membangun kemitraan dengan pemerintah untuk melindungi hutan tropis Indonesia, “ tutur Alexander Irwan.

Menurutnya, Ford Foundation siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara partisipatif bagi kelompok masyarakat rentan dan komunitas lokal demi terwujudnya keadilan sosial dan mengurangi ketimpangan di Indonesia. Dukungan akan diberikan oleh Ford Foundation sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Baca juga : Kapolri: Event Nasional dan Internasional Berdampak Ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal mengelola setengah dari lahan yang ada di dunia serta merawat 80% dari keanekaragaman hayati dunia. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa mereka menerima kurang dari 1% dana perubahan iklim yang diperuntukkan untuk mencegah deforestasi. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dengan terus mempercepat pengakuan hutan adat serta tata kelolanya" ungkapnya.

Para kontributor di KTT COP26 juga menyatakan bahwa mereka menunjukkan komitmen dengan mengumumkan pembiayaan awal bersama sebesar USD 1.7 miliar untuk tahun 2021-2025. Pembiayaan ini diperuntukkan dalam membantu memantapkan posisi Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal sebagai pelindung hutan dan alam.

Baca juga : SWI Ingatkan Masyarakat Kenali Dan Waspadai Pinjol Ilegal

Menteri lingkungan hidup Inggris, Zac Goldsmith mengatakan, bukti yang ada menunjukkan bahwa Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal adalah pelindung hutan yang paling efektif. “Oleh karena itu mereka seharusnya menjadi jantung dari solusi darurat iklim yang berdasar pada alam. Dengan berinvestasi pada komunitas di hutan tropis dan mengembangkan hak-hak komunitas kita sekaligus melakukan penanganan kemiskinan, polusi, dan pandemi.”

Selama bertahun-tahun hanya sekitar USD 270 juta dari pembiayaan perubahan iklim ditujukan untuk perlindungan hutan. Bahkan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal yang secara langsung melindungi hutan hanya menerima USD 46 juta. Para kontributor dan negara yang berpartisipasi berharap langkah ini merupakan awal dari proses mendorong pengikutsertaan komunitas lokal dan masyarakat adat yang memiliki pengetahuan dan kapasitas untuk mengelola hutan. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.