Dark/Light Mode

Mahfud MD: Ulama Jembatan Rakyat Dan Pemerintah

Kamis, 18 November 2021 20:44 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi narasumber acara Silaturrahmi Ulama, Umaro, TNI, Polri dan tokoh lintas agama yang digelar Jamiiyyah Ahlith THariqah al-Mutabarah an-Nahdiliyyah (Jatman), Kamis (18/11). (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi narasumber acara Silaturrahmi Ulama, Umaro, TNI, Polri dan tokoh lintas agama yang digelar Jamiiyyah Ahlith THariqah al-Mutabarah an-Nahdiliyyah (Jatman), Kamis (18/11). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, kerja sama antara pemerintah dan ulama sangat penting untuk menjaga negara.

Sehingga tugas-tugas diniyah, terutama terkait menjaga kebebasan beribadah dan beragama serta tugas menjaga bangsa (wathoniah) menjadi sinkron.

"Jadi di sini menjadi terlihat betapa ulama, dan umaro, TNI, Polri, Kemenko Polhukam dan pemerintah pada umumnya bekerja sama dengan ulama menjadi penting. Karena ulama memberi bimbingan-bimbingan moral, baik kepada pemerintah maupun kepada rakyat," ujar Menko Polhukam.

Baca juga : BNI Smart Trade Siap Jembatani Indonesia Dan Dunia

Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD saat menjadi narasumber acara Silaturrahmi Ulama, Umaro, TNI, Polri dan tokoh lintas agama yang digelar Jamiiyyah Ahlith Thariqah al-Mutabarah an-Nahdiliyyah (Jatman), Kamis (18/11).

Dalam acara yang diinisiasi Ketua Jatman Habib Luthfi nin Yahya ini, Mahfud menjelaskan, dalam negara terdapat tiga unsur yaitu rakyat, pemerintah dan wilayah, di tengah rakyat terdapat ulama yang menjembatani dan berperan dalam membimbing rakyat.

"Peran ulama menjembatani antara pemerintah dan rakyat yang kadangkala itu ada perbedaan, antara kebijakan dan tanggapan rakyat, ulama bisa menasehati pemerintah. Tapi juga juga bisa memberi nasihat pada rakyat," jelas Mahfud.

Baca juga : Munas Ke IV, Askalsi Perkuat Kerja Sama Dengan Pemerintah

Menko Polhukam untuk kesekian kalinya menegaskan pemerintah tidak anti kritik. Namun justru membuka pintu terhadap kritik yang masuk.

"Pemerintah selalu membuka diri untuk dikritik, karena pemerintah juga manusia, yang pasti punya khilaf dan salah. Kritik menuju jalan kebaikan. Silahkan kritik pemerintah, kita tidak pernah anti kritik, tetapi beri kesempatan juga bagi pemerintah untuk menjawab kritik dengan data," ujarnya.

Mahfud mengajak para ulama untuk bekerja sama dengan pemerintah. Menurut Mahfud, Islam pada dasarnya mayoritas menganut Islam wasathiyah yang bisa menerima perbedaan, dan bekerjasama dengan siapa saja untuk kemajuan bersama. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.