Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi: Maaf Saya Keras, Kapolda Yang Nggak Becus Kawal Investasi Harus Diganti

Jumat, 3 Desember 2021 14:41 WIB
Presiden Jokowi di sela acara Pengarahan Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12). (Foto: BPMI)
Presiden Jokowi di sela acara Pengarahan Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12). (Foto: BPMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional adalah investasi. Bukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang hanya berkontribusi sebesar 15 persen.

Oleh karena itu, Presiden meminta agar jajaran Polri turut mengawal investasi, hingga bisa menetas dan direalisasikan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12).

Baca juga : Ini Upaya Pemerintah Dorong Investasi Dan Produksi Migas

“Supaya tahu, APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 18 sampai 15 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru. Artinya apa? 85 persen perputaran uang, pertumbuhan ekonomi itu ada di swasta dan BUMN. Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi. Agar setiap investasi betul-betul bisa direalisasikan karena kunci penggerak ekonomi kita ada di situ,” papar Presiden.

Jokowi menjelaskan, investasi saat ini tidak hanya berputar di Jawa, tetapi juga di luar Jawa. Investasi di luar Jawa kini mencapai 51,7 persen. Lebih tinggi dari investasi di Jawa, yang berkontribusi sekitar 48 persen.

“Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses, maupun investasi yang baru datang, tolong dijaga. Saya sudah titip juga ke Kapolri, kapolda yang tidak bisa menjaga tolong diperingatkan. Yang tidak bisa mengawal, tidak bisa menyelesaikan yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, harus diganti. Maaf saya keras, ngomong keras,” tegasnya.

Baca juga : Jokowi Resmikan Bendungan Dan Tanam Padi Di Jatim

Perekonomian Indonesia saat ini telah mulai merangkak naik kembali, setelah berada pada posisi minus akibat pandemi.

Di kuartal IV tahun 2020, ekonomi nasional masih minus 2,19 persen, kemudian di kuartal I 2021 sudah mulai membaik ke minus 0,74 persen. Bahkan, di kuartal II tahun 2021, ekonomi Indonesia sudah melompat sekitar 7,07 persen.

Pada bulan Juli, varian Delta merebak sehingga pemerintah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat, yang membuat perekonomian nasional turun lagi menjadi 3,51 persen.

Baca juga : Tak Usah Panik, Investasi Tetap Aman Dan Terjamin

Kepala Negara berharap, perekonomian nasional pada kuartal keempat tahun 2021 bisa tumbuh di kisaran angka 4,5 sampai 5,5 persen.

“Kalau pengendaliannya masih seperti ini, kebangkitan ekonomi akan kelihatan. Misalkan kondisi, situasi seperti yang kita hadapi sekarang, dan motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi,” tandasnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo turut mendampingi Jokowi dalam acara tersebut. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.