Dark/Light Mode

Ganjar Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Duduk Bersama Tangani Izin Tambang

Jumat, 3 Desember 2021 14:29 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Pemprov Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Pusat tidak asal memberikan izin penambangan. Soalnya, Pemerintah Daerah (Pemda) yang akan terkena dampak kerusakan lingkungan akibat perizinan itu.

Ganjar menyampaikan hal itu di depan sejumlah pejabat dari Kementerian ESDM, para kepala dinas ESDM se-Indonesia yang tergabung dalam APESDMPI, dan pejabat terkait dalam rapat koordinasi dinas-dinas ESDM di kantor Dinas ESDM Jateng, Jumat (3/12).

Baca juga : HNW Minta Pemerintah Serius Persiapkan Keberangkatan Jemaah Umroh

"Sekarang perizinan penambangan diambil pusat dengan Online Single Submission (OSS). Itu memang bagus, usahanya cepet banget dan masyarakat pasti puas. Tapi akibatnya, kami di daerah yang pusing," ujar Ganjar.

Ia mencontohkan, di sekitar lereng Gunung Merapi. Tepatnya di Klaten. Dulu, di sana hanya ada delapan penambang resmi yang memiliki izin.

Baca juga : Waspada Serangan Siber Hingga Pencurian Data Jadi Ancaman Transformasi Keuangan Digital

Mereka bisa dikontrol dan diawasi. Tapi setelah perizinan ditarik ke pusat, saat ini ada banyak izin penambangan bermunculan. "Dari hanya delapan, sekarang sudah ada 100 lebih. Bayangkan 100 lebih, pasti di sana akan rusak," tuturnya. 

Ganjar meminta Pemerintah Pusat dan Pemda duduk bersama agar perizinan penambangan bisa dikelola dengan baik. "Mana yang bisa ditambang, mana yang tidak merusak itu bisa dikendalikan. Ternyata cepat saja tidak cukup, pasti akan sangat eksploitatif dan merusak lingkungan," ingatnya lagi.

Baca juga : Dubes Iwan Bogananta Promosikan Ayam Taliwang, Batik, Dan Tari Gombyong

Untuk itu, dalam forum asosiasi dinas-dinas pengelola ESDM seluruh Indonesia itu, Ganjar meminta agar ada pembahasan serius terkait pengelolaan penambangan sumber daya mineral. Di tengah pertumbuhan jumlah penduduk dan eksplorasi, maka lingkungan akan terancam.

"Hari ini saya senang, asosiasi dinas-dinas ESDM seluruh Indonesia berkumpul. Isunya menarik, tentang bagaimana mengelola sumber daya mineral di Indonesia untuk kemakmuran rakyat," tambahnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.