Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Grand Launching 2022, KSP Urai Kendala Operasional UIII
Rabu, 15 Desember 2021 22:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) secara intensif terus mengawal dan menguraikan kendala yang menghambat operasional Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang seharusnya terjadwal mulai beroperasi September 2020 ini.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan beberapa kendala tersebut di antaranya terkait dengan perizinan prodi, mekanisme anggaran melalui block grant sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH), pengadaan furniture dari setiap gedung, disparitas pandangan berbagai pihak, dan proses pembebasan lahan yang terkendala Surat Keputusan (SK) dari Sekda Jawa Barat dan pengamanan dari kepolisian.
"KSP mengawal dan melakukan debottlenecking secara intensif terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang pendidikan ini. Jika KSP tidak turun tangan, mungkin tidak akan seperti sekarang. Sehingga dalam rapat kali ini, segala hal yang menjadi keluh kesah dan hambatan mari kita perhatikan, kita catat dan realisasikan untuk 2022," kata Moeldoko dalam rapat koordinasi bersama Kementerian/Lembaga terkait di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (15/12).
Baca juga : Partai Berkarya Fokus Verifikasi Faktual KPU
Mantan Jenderal TNI itu pun menambahkan bahwa KSP bersama dengan pihak Kementerian Agama, dan pihak Rektorat berharap agar kampus UIII dapat diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2022.
Sementara itu, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada 29 Juni 2016. Ini merupakan proyek bernilai Rp 3,9 triliun di atas lahan 142,5 hektar.
Kampus dengan tujuh fakultas yakni Kajian Islam, Ilmu Sosial Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, serta Arsitektur dan Seni, diharapkan menjadi kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Baca juga : Erupsi Gunung Semeru, Polri Gelar Operasi Kemanusiaan Aman Nusa II
Saat ini, perkuliahan di kampus UIII sudah dimulai secara daring dengan total 98 mahasiswa dengan beasiswa penuh dari total 1009 mahasiswa yang melamar. Sebanyak 34 persen mahasiswanya adalah mahasiswa asing yang berasal dari 59 negara.
Pembangunan gedung utama yang meliputi Masjid, Rektorat dan Perpustakaan sudah rampung, begitu juga dengan infrastruktur jaringan internet, asrama mahasiswa, rumah dosen, dan Gedung Fakultas A.
Salah satu kendala utama dari operasional UIII adalah kawasan yang beririsan langsung dengan lahan verponding (kepemilikan seseorang atas tanah hasil produk hukum pertanahan di zaman pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia), lahan belum terdata, dan lahan yang belum memenuhi syarat dengan total seluas 26,82 Hektar.
Baca juga : Guspardi Gaus Dukung Abdullah Ahmad Raih Gelar Pahlawan Nasional
Namun, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen akan menuntaskan masalah pembebasan lahan ini.
"Sampai dengan saat ini, lahan tidak bersengketa sebesar 75,73 hektar. Pembebasan lahan sudah dilakukan sebesar 11,09 hektar. Sementara itu, sekitar 16,48 hektar sedang dalam proses pembebasan, dan sisanya seluas 12,4 Ha lahan akan dibebaskan pada tahun 2022," ungkap Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya