Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tangani Omicron, Luhut Pakai Jurus Threshold

Senin, 20 Desember 2021 23:26 WIB
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Dok. Kemenko Marves)
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Dok. Kemenko Marves)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah bersiap siaga menghadapi potensi melonjak kasus Covid-19 dengan munculnya varian Omicron di Tanah Air. Pemerintah menyiapkan skenario penanganan kasus jika terjadi kenaikan drastis penularan Omicron.

“Pemerintah siapkan langkah-langkah forward looking, atau bahasa tentaranya kontingensi, tindakan-tindakan darurat manakala itu terjadi,” kata Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Senin (20/12), seperti dikutip Antara.

Baca juga : Omicron Menggila, Rupiah Makin Loyo

Skenario penanganan itu diterapkan berdasarkan perubahan jumlah kasus harian, tingkat perawatan di rumah sakit, dan tingkat kematian. Luhut mengatakan, Pemerintah akan menggunakan ambang batas (threshold) 10 kasus per juta penduduk per hari atau setara 2.700 kasus per hari.

“Kami threshold 10 per juta penduduk per hari, atau 2.700 kasus per hari. Tetapi kami akan mulai pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan 1.000 kasus per hari. Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan RS dan tingkat kematian di nasional maupun provinsi kembali mendekati threshold level 2,” kata Luhut.

Baca juga : Hadapi Omicron, Sentra vaksinasi Anak Dibuka Di Ancol

Luhut mengatakan, Pemerintah akan terus mengawasi pergerakan masyarakat, terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Dia juga menyoroti jumlah wisatawan yang naik cukup signifikan dibanding pekan lalu.

“Pemerintah terus mewaspadai hal ini dengan mendorong seluruh pemerintah daerah beserta Forkompimda setempat agar kembali mengontrol kebijakan penerapan PeduliLindungi yang saat ini penggunaan mingguannya turun di 74 persen kabupaten kota di Jawa Bali,” kata Luhut.

Baca juga : Tanpa Lukaku, Chelsea Justru Trengginas

Luhut mengingatkan, pandemi Covid-19 belum usai. Karena itu, ia meminta keadaan tak diperparah dengan kelalaian dalam menerapkan protokol kesehatan dan euforia berlebihan karena terjadi penurunan kasus.

"Masyarakat tolong perhatikan ini. Tak ada urusan suku, pangkat, apa semua, ini kita semua sama dengan penyakit ini. Kalau tak kompak, kita bisa jadi korbannya. Saya mengajak kita semua berdoa dan melakukan yang terbaik," kata dia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.