Dark/Light Mode

Rampung 2023, Bendungan Ameroro Perkuat Suplai Air Irigasi Di Kendari

Kamis, 30 Desember 2021 21:53 WIB
Pembangunan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Pembangunan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ditargetkan selesai pada 2023. Bendungan ini untuk memperkuat suplai air irigasi dan pengendalian banjir di Provinsi Sulawesi Tenggara. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan Bendungan Ameroro merupakan satu dari tiga bendungan yang disiapkan untuk mengurangi risiko banjir dan menambah suplai air irigasi di Sulawesi Selatan. 

Bendungan pertama adalah Ladongi dengan kapasitas memiliki kapasitas tampung 45,9 juta m3 dan luas genangan sebesar 222 hektare akan dimanfaatkan untuk mengurangi risiko banjir sebesar 176,62 m3 per detik dan mengairi area irigasi seluas seluas 3.604 hektare. 

Baca juga : Hari Ini Diresmikan Jokowi, Bendungan Pidekso Siap Airi 1.500 Hektare Sawah Di Wonogiri

Kedua Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,53 juta m3 dengan luas genangan 244,06 hektare. Ketiga Bendungan Pelosika yang nantinya akan membendung Sungai Konawe dan kini masih dalam tahan persiapan (review design).

“Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,6 triliun. Saat ini progres konstruksinya mencapai 26,82 persen,” ujar  Basuki, Kamis (30/12). 

Ia mengatakan, pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Bendungan ini didesain dengan tipe urugan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter, panjang bendungan 324 meter, dan lebar 12 meter. 

Baca juga : Bamsoet Lepas Penerbangan Perdana Asia Cargo Airlines Di Kertajati

Bendungan Ameroro masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air di Sulawesi Tenggara dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air. 

Sebagai daerah penyangga Kota Kendari sebagai Ibu Kota Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus berkembang salah satunya melalui pengembangan industri nikel serta sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang membutuhkan air baku bersumber dari bendungan. 
Penyelesaian Bendungan Ameroro diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 511 liter per detik.

Manfaat lainnya adalah dengan cara mengelola aliran air Sungai Lasolo Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk digunakan sebagai layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare dan mereduksi banjir di wilayah hilir sebesar 443,3 m3 per detik. 

Baca juga : Wapres Ingatkan Pendidikan Tinggi Lakukan Transformasi Dan Perkuat Kolaborasi Dengan Industri

Selain itu juga berpotensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,3 Megawatt dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 8,2 Megawatt serta destinasi wisata baru di Kabupaten Konawe. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.