Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mentan Bareng Kapolri Lepas Ekspor Pertanian 14,4 Trilun Ke 124 Negara

Jumat, 31 Desember 2021 14:21 WIB
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) dan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman saat melepas ekspor pertanian senilai Rp 14.4 triliun di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Jumat (31/12). (Foto: Ist)
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) dan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman saat melepas ekspor pertanian senilai Rp 14.4 triliun di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Jumat (31/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) menutup tahun 2021 dengan menggelar Gebyar Ekspor Pertanian dari 34 provinsi yang volumenya mencapai 1,3 juta ton, senilai Rp 14,4 triliun ke 124 negara.

Kegiatan yang mengangkat tema "Ekspor Tangguh, Indonesia Tumbuh" ini dihadiri langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk melepas ekspor sekaligus patroli laut gabung di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.

"Menutup akhir tahun 2021 ini kita melakukan ekspor serentak dari 34 provinsi pintu ekspor secara live sebanyak 1,3 juta ton senilai Rp 14,4 triliun ke 124 negara tujuan ekspor. Ini membuktikan tidak ada daerah yang tidak melakukan ekspor. Tahun depan wujudkan kita ekspor 3 kali lipat dari ini," demikian dikatakan Mentan SYL saat acara Gebyar Ekspor di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Jumat (31/12).

Baca juga : Tinjau Bakti Negeri Akabri 2001, Kapolri Ingatkan Percepatan Vaksinasi Hingga Awasi Pintu Masuk Negara

SYL menegaskan sektor pertanian dalam 2 tahun terakhir ini yakni masa pandemi Covid-19 menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, berdasarkan data BPS, hanya PDB di sektor pertanian yang pertumbuhanya tumbuh positif pada triwulan II 2020 yakni 16,4 persen, sementara sektor lainnya mengalami kontraksi.

"Kemudian nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2021 sebesar Rp 451,77 triliun naik 15,79 persen dibanding 2019 yang hanya Rp 390,19 triliun," ungkapnya.

"Kinerja sektor pertanian pun ditunjukan tidak ada impor beras dalam 2 tahun terakhir ini. Dan kita tahun ini punya surplus beras 9 juta ton. Oleh karena itu, untuk memperkuat sektor pertanian ke depannya kami butuh pengawalan dari kepolisian," imbuh SYL.

Baca juga : Mentan Dorong Penguatan Peran Dharma Wanita Persatuan Pertanian

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi atas capaian prestasi Kementerian Pertanian (Kenentan) di bawah kepemimpinan Mentan SYL yang mampu menjadi sektor pertanian sebagai penyelamat pertumbuhan ekonomi nasional di masa sulit selama pandemi Covid-19.

 Terbukti, hari ini menutup tahun 2021, Mentan SYL dapat melakukan gebyar ekspor dengan nilai ekspor Rp 14,4 triliun sehingga ini menjadi kinerja yang benar-benar terlihat dan tidak mudah untuk diwujudkan kalau tidak dengan kerja keras.

"Apalagi ini dicapai di masa pandemi Covid-19, dunia mengalami kesulitan dan prrtumbuhan ekonomu di semua sektor mengalami kontraksi. Namun Kementerian Pertanian justru melakukan memberikan pertumbuhan yang luar biasa dibuktikan dengan surplus nilai ekspornya," ujarnya.

Baca juga : Walkot Gibran Genjot Ekspor UMKM Solo Ke Luar Negeri

Sigit pun menegaskan Mentan SYL tak hanya berhasil meningkatkan nilai ekspor, namun juga mampu membuat surplus produksi beras sehingga terdapat stok beras hingga saat ini sebesar 9 juta ton.

Menurutnya, ini tentunya prestasi yang luar biasa sebab dibuktikan oleh kepolisian di lapangan dengan melakukan pengecekan stok pangan setiap 3 bulan.

"Kami dari kepolisian siap bersinergi melakukan pengawalan untuk memperkuat stok pangan nasional. Dan tadi Pak Menteri sampaikan di tahun 2022 merencakaan ekspor beras, jika ini terjadi tentunya memecahkan rekor. Adanya stok beras 9 juta tentu membuat negara ini tenang dan tidak perlu impor," tegasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.