Dark/Light Mode

Kapolri Kembangkan Struktur Densus 88, Perpresnya Sudah Diteken Jokowi

Rabu, 16 Februari 2022 16:10 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit (tengah) dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Bali, Rabu (16/2). (Foto: Dok. Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit (tengah) dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Bali, Rabu (16/2). (Foto: Dok. Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan pengarahan di acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, di Bali, Rabu (16/2). Sigit berbicara soal optimalisasi peran stakeholders dan counterparts yang sinergis dalam rangka penanganan terorisme di Indonesia. 

Sigit menyebut, Polri akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri dalam rangka semakin mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia. Pemerintah sudah setuju dengan usulan pengembangan itu.

“Alhamdulilah Perpres (Peraturan Presiden) ditandatangani. Dan harapan kita tak berhenti dan kita akan kembangkan. Jumlah personel 3.701, saya harapkan berkembang dan bisa dua kali lipat. Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," terang Sigit.

Baca juga : Sapharma Luncurkan Suplemen Herbal dari White Ginseng

Selain di skala nasional, Sigit meminta Densus 88 Antiteror Polri juga harus melakukan pemantauan perkembangan terorisme internasional. Sehingga, ke depannya detasemen berlambang burung hantu itu akan bisa beradaptasi dan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi segala bentuk tantangan yang ada. 

Tantangan yang harus segera dijawab, menurut Sigit, adalah beradaptasi dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI). Meskipun hal itu disatu sisi positif, namun di bagian lain, terkadang dapat dimanfaatkan oleh para kelompok terorisme. 

Oleh karenanya, Sigit mengungkapkan, Densus 88 Antiteror Polri harus bisa bersinergi serta bekerja sama dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain. Menurutnya, hal tersebut semakin memaksimalkan pencegahan dan penindakan terhadap seluruh jaringan terorisme.

Baca juga : Progres Pembangunan JIS Capai 95,88 Persen

"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Saya yakin, sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," tutur Sigit. 

Terkait kinerja Densus 88 Antiteror Polri selama ini, Sigit memaparkan hal itu telah memengaruhi penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen yang dimana target dari RPJMN sebesar 54,36 persen. Tak hanya itu, hal itu juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyatakan, kerja keras dari Densus 88 telah memberikan multiplier effect untuk bangsa. Hal itu berdampak pada meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Baca juga : Read Aloud, Cara Mudah Kembangkan Literasi Anak Sejak Dini

"Tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat parameter salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," ujar eks Kapolda Banten tersebut. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.