Dark/Light Mode

BOR Dijaga Tak Jebol Ke 60 Persen, Nakes Isoman Diperbantukan Untuk Telemedicine

Kamis, 17 Februari 2022 21:32 WIB
Ilustrasi ruang rawat di rumah sakit (Foto: Humas Kemenkes)
Ilustrasi ruang rawat di rumah sakit (Foto: Humas Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya mengendalikan angka bed occupancy ratio (BOR) secara nasional, agar tidak sampai melebihi 60 persen. Di samping terus menjaga ketersediaan pelayanan kesehatan.

Saat ini, BOR nasional ada di angka 36 persen. 

Pemerintah terus menjalankan strategi perawatan dengan hanya mengizinkan pasien bergejala sedang hingga kritis, untuk dirawat inap di rumah sakit. Sementara pasien OTG atau yang bergejala ringan, diimbau untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah.

Baca juga : BOR Nasional Tembus 26,3 Persen, Pasien Covid Di RS Masih Terkendali

Ini mengurangi beban pelayanan kesehatan maupun nakes yang bertugas di rumah sakit.

“Kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan nakes masih dapat diatasi melalui pengaturan SDM, sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan,” kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, Kamis (17/2).

Secara internal, rumah sakit dapat melakukan pengaturan jadwal shift bagi nakes yang bertugas di perawatan Covid-19. Lalu, rumah sakit juga bisa memobilisasi nakes dari unit lain untuk membantu pelayanan di perawatan Covid-19.

Baca juga : BOR Nasional Kini 23,85 Persen, Waspada Lonjakan Kasus 2-3 Minggu Lagi

“Kami juga menyiapkan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan non emergensi, serta meningkatkan layanan telemedicine,” jelas dr. Nadia.

Tenaga kesehatan maupun dokter yang sedang melaksanakan isolasi mandiri karena OTG, bisa diperbantukan untuk menjalankan konsultasi telemedicine pada pasien Covid-19 yang menjalankan isoman.

Sementara strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi, memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu dalam administrasi, memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas di non faskes atau administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien Covid-19, dipayungi regulasi izin praktek.

Baca juga : BOR Tembus 63 Persen, Dinkes DKI Tambah Tempat Tidur Hingga 11.500 Untuk Pasien Covid

Masyarakat dalam masa isoman maupun isoter diberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis, baik melalui platform telemedicine, maupun dari petugas kesehatan yang ada di Puskesmas.

Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis, agar segera pulih.

“Kami mengimbau agar masyarakat berkolaborasi dalam upaya pencegahan seperti kooperatif untuk melakukan testing dan tracing, serta memperkuat protokol kesehatan untuk menjaga diri dari tertular Covid-19. Lengkapi vaksinasi dan lakukan vaksinasi booster, apabila sudah saatnya menerima booster,” tutup dr. Nadia. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.