Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkeu Happy Pendapatan Negara Februari 2022 Naik 37,7 Persen

Selasa, 29 Maret 2022 13:39 WIB
Menkeu, Sri Mulyani. (Foto: Humas Setkab/Jay)
Menkeu, Sri Mulyani. (Foto: Humas Setkab/Jay)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja pendapatan negara mulai pajak, kepabeanan, dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terus membaik. Tercatat, sampai Februari 2022, realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 302,42 triliun atau 16,38 persen dari target APBN 2022.

“Kalau dibandingkan tahun lalu, Februari realisasinya di Rp 219 triliun. Kenaikannya 37,7 persen,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam Konferensi Pers APBN Kita Edisi Maret 2022, Senin (28/3) .

Penerimaan pajak hingga akhir Februari 2022 mencapai Rp 199,4 triliun atau tumbuh 36,5 persen dan mencapai 15,77 persen dari target APBN 2022. Pertumbuhan ini  ditopang oleh pemulihan ekonomi yang terlihat dari industri yang masih ekspansif, perkembangan harga komoditas, dan kinerja ekspor impor.

Baca juga : MotoGP Mandalika Kerek Layanan Broadband Naik 96 Persen

Secara kumulatif, mayoritas jenis pajak utama mencatat pertumbuhan positif dan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sedangkan berdasarkan pertumbuhan bulanan, beberapa jenis pajak mengalami kontraksi dikarenakan pergeseran pencatatan pembayaran serta tidak berulangnya transaksi tahun sebelumnya seperti pembayaran ketetapan pajak.

Selanjutnya, penerimaan sektoral kumulatif seluruh jenis usaha tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan periode Januari 2022. Sektor pertambangan masih mencatatkan pertumbuhan tertinggi yang didorong oleh kenaikan harga komoditas batubara. Kemudian, sektor industri pengolahan masih menjadi kontributor terbesar penerimaan pajak sebesar 29,1 persen.

Sementara itu, penerimaan Bea dan Cukai tercapai sebesar Rp 56,7 triliun atau 23,2 persen target APBN pada akhir Februari 2022. Capaian ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen, didukung kinerja Bea Masuk, Bea Keluar, dan Cukai.

Baca juga : Pendapatan Garmin Indonesia Melonjak 133 Persen Di 2021

Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp 6,8 triliun atau tumbuh sebesar 37,1 persen didorong tren perbaikan kinerja impor nasional. Penerimaan Bea Keluar mencapai Rp 6,6 triliun atau tumbuh sebesar 176,8 persen didorong tingginya harga komoditas dan meningkatnya volume ekspor tembaga. 

Penerimaan cukai mencapai Rp 43,4 trilliun atau tumbuh sebesar 53,3 persen dipengaruhi implementasi kebijakan cukai dan efektivitas pengawasan serta akibat relaksasi PPKM dan membaiknya sektor perhotelan serta pariwisata.

Terakhir, pendapatan negara juga didukung oleh realisasi PNBP yang sampai dengan Februari 2022 mencapai Rp 46,2 triliun atau 13,8 persen dari target APBN 2022. PNBP tumbuh positif sebesar 22,55 persen terutama didorong pendapatan SDA baik Migas maupun nonMigas, serta Pendapatan BLU.

Baca juga : Sejak Perang Rusia-Ukraina Meletus 24 Februari, 816 Tewas, 1.333 Terluka

“Jadi pendapatan negara menggambarkan, satu, pemulihan ekonomi yang menggeliat cukup kuat dan tadi accross beberapa sektor dan jenis pajak dan penerimaan. Kemudian yang kedua, harga komoditas dunia yang melonjak yang memberikan kontribusi,” pungkasnya [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.