Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bukan Cuma 4, Ini 6 Pembantu Patrick Kluivert Poles Timnas
- Baru Dipanggil Masuk Timnas, Neymar Malah Cedera
- Alhamdulillah, Joey, Dean Dan Emil Audero Resmi Bisa Bela Timnas Indonesia
- Telkom Akses Bantu Rumah Ibadah & Panti Asuhan di Berbagai Daerah
- Liga Europa: Man United, Spurs Dan Lazio Lolos Perempat Final
Buka Sidang DEWG Pertama
Indonesia Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital Berbasis Data
Selasa, 29 Maret 2022 21:10 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Sidang pertama Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20 Indonesia menjadi dasar membangun kesepahaman bersama mengenai tata kelola dan optimalisasi ekonomi digital berbasis data.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, hasil diskusi negara anggota G20 makin relevan dalam kehidupan di berbagai sektor digitalisasi dan mendorong tata kelola kehidupan baru yang lebih bersifat data sentris.
"Baru saja tadi dilangsungkan rangkaian pertemuan pertama Digital Economy Working Group G20. Hasil pertemuan ini akan menjadi building block bagi berbagai macam isu digital," ujarnya dalam Konferensi Pers: 1st Meeting Digital Economy Working Group di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3).
Baca juga : Bank DKI Dorong Digitalisasi Bank Wakaf Mikro Di Ponpes
Johnny menuturkan, pertemuan pertama ini merupakan bagian dari agenda kegiatan DEWG yang akan berlansung sepanjang Presidensi G20 Indonesia.
"Pertemuan ini menjadi wadah bagi para delegasi, serta undangan untuk mendalami diskusi yang telah dibangun terkait pemanfaatan kekuatan teknologi digital untuk mencapai pemulihan yang semakin kuat, memberdayakan, inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Menurut Menkominfo, sebagai Presidensi G20, Pemerintah Indonesia mendorong optimalisasi potensi lanskap ekonomi digital global berbasis data sentris. Bahkan, pertemuan itu dapat menjadi acuan dalam memitigasi risiko dan menuai manfaat bagi perekonomian Indonesia.
Baca juga : Pulihkan Ekonomi, P&G Indonesia Fasilitasi Pelaku Usaha Perempuan
"Relevansi data pada berbagai sektor dapat diamati melalui tingkat konektivitas global. Merujuk kepada jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan IP atau Internet Protocol yang diprediksikan akan meningkat 3 kali lipat dari populasi global pada tahun 2023 berdasarkan data dari Cisco pada tahun 2020 lalu," jelasnya.
Menyikapi situasi itu, Menteri Johnny menyatakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global akibat intensifikasi pembuatan replikasi data global yang diprediksi akan meningkat sebesar 23 persen pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2025.
"Potensi pada sektor ekonomi yang diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD315,5 miliar di tahun 2030," sebutnya.
Baca juga : Di Sidang IPU, Indonesia Perjuangkan Perdamaian Rusia-Ukraina
Pemerintah Indonesia berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital dengan mengangkat tiga isu prioritas dalam rangkaian pertemuan DEWG. Isu itu meliputi Connectivity and Post-Covid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Data Free-Flow with Trust and Cross-Border Data Flow.
Menurut Johnny, isu Connectivity and Post Covid-19 Recovery memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengajak negara anggota G20 mendiskusikan peran sentral konektivitas digital dalam beragam lini kehidupan.
"Secara khusus, keterkaitannya pemulihan pasca pandemi Covid-19 mengacu kepada isu ketersediaan akses internet yang cukup, fair level playing field yang lebih berimbang dalam pemanfaatan teknologi digital, serta optimalisasi konten dan data internet," tandasnya. [OSP]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya