Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi Digitalisasi, Kominfo Siapkan Stimulus Lewat Program DLA

Jumat, 1 April 2022 08:11 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate dalam pembukaan Digital Leadership Academy mitra Global Tech Amazon Web Services, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (31/3). (Foto: Istimewa)
Menkominfo Johnny G. Plate dalam pembukaan Digital Leadership Academy mitra Global Tech Amazon Web Services, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (31/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Laju digitalisasi memacu organisasi publik dan privat di berbagai belahan dunia untuk melakukan perubahan strategis di level pengambilan kebijakan.

Melalui program Digital Leadership Academy (DLA), Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan stimulus bagi manajer dan pemimpin tertinggi dalam organisasi sektor publik dan privat di Indonesia dengan kompetensi kepemimpinan digital.                

Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, program DLA Kementerian Kominfo pada tahun 2021 telah mencetak kurang lebih 300 pemimpin digital. Tahun ini jumlah peserta program DLA ditingkatkan menjadi 550 orang dan Kementerian Kominfo memperluas mitra perguruan tinggi.

"Program Digital Leadership Academy pada tahun ini akan diberikan kepada 550 peserta di level pimpinan tinggi maupun chief level dari sektor publik dan sektor privat di Indonesia," ujarnya dalam Pembukaan Digital Leadership Academy mitra Global Tech Amazon Web Services, dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).    

Baca juga : BNI Siapkan Digitalisasi Pengelolaan SDM Di KemenPANRB

Johnny menerangkan, program DLA memberikan stimulus bagi sumberdaya manusia pengambilan kebijakan digital. Pelatihan dirancang dengan materi yang mencakup penyusunan strategi, pengembangan ekosistem digital yang solid antarpemangku kepentingan, peningkatan kompetensi teknis di bidang digital, serta penciptaan budaya, pola pikir, dan keterampilan digital.                

"Era revolusi industri 4.0 yang terjadi bersamaan dengan pandemi Covid-19 saat ini telah menciptakan suatu momentum yang memposisikan transformasi digital tidak lagi sebagai suatu pilihan, namun sudah menjadi suatu keharusan," tuturnya.                

Menkominfo menilai, akselerasi transformasi digital di Indonesia perlu terus didorong dan didukung dengan ketersediaan sumberdaya manusia digital yang mumpuni.

"Kementerian Kominfo telah dan akan terus melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia digital, baik di level dasar berupa literasi digital, level menengah Digital Talent Scholarship maupun di level pemimpin digital," sambungnya.                

Baca juga : Kominfo Dukung Siaran TV Komunitas Semakin Berkembang

Pemerintah akan terus mendorong kesiapan pemimpin di Indonesia dalam merespons perubahan di era transformasi digital. Menurut Menteri Johnny hal itu akan dilaksanakan sesegera mungkin karena Indonesia berpotensi memiliki valuasi ekonomi digital hingga sekitar 315,5 miliar dolar AS di tahun 2030.                

"Terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara. Price Waterhouse Coopers (PwC) juga memprediksi bahwa Indonesia akan menduduki peringkat keempat dalam kekuatan ekonomi global di tahun 2050 mendatang. Oleh karenanya, Indonesia harus menang menangkap peluang tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan sebaik mungkin," sebut Menteri Johnny.                

Oleh karena itu, pemimpin sektor publik dan sektor privat memerlukan pengetahuan yang substantif, stimulasi pemikiran segar, dinamis dan visioner berkaitan dengan digitalisasi.

Melalui program DLA, Kementerian Kominfo membuka kesempatan pemimpin organisasi berinteraksi dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan ekosistem digital nasional maupun global guna mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia.                

Baca juga : Digitalisasi Pemilu, Menkominfo Dorong Studi Banding Ke Negara Lain

"Digital Leadership Academy bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemimpin agar mampu mengubah pola pikir organisasi, mendorong adanya persamaan persepsi untuk berkolaborasi secara makro dan mewujudkan sinergitas lintas sektor di Indonesia," pungkasnya.                

Tahun ini, Kementerian Kominfo melibatkan mitra perguruan tinggi National University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard University, University of Oxford, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambridge, serta Mitra Amazon Web Services (AWS).

Tema pelatihan dan jumlah alokasi peserta program Pelatihan DLA beragam sesuai dengan mitra global. Tema Digital Transformation in Smart City bermitra dengan National University of Singapore (NUS) untuk 105 peserta. Tema Digital Transformation in Digital Business bermitra dengan Tsinghua University untuk 110 peserta. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.