Dark/Light Mode

BPKPT Kadin Siap Gerakkan Perekonomian Sumatera

Kamis, 31 Maret 2022 13:07 WIB
Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata. (Foto: Ist)
Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin siap mendukung Pemerintah mengembangkan Sumatera dari berbagai aspek, dan menjadikan industri properti sebagai lokomotif penggerak perekonomian di pulau seluas 473.000 kilometer persegi.

BPKPT Kadin siap menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang bergerak dalam industri properti, sebagai komitmen untuk membangun Sumatera dan Indonesia,” ujar  Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata menyatakan ini dalam diskusi “Mengelola Potensi Strategis Sumatera” di Batam, Kamis (31/3).

Menurut dia, Industri properti merupakan sektor strategis karena dari sisi produksi telah memberikan kontribusi 13,6 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional 2020. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) menyebutkan, pada tahun 2021 sektor properti merupakan investasi tertinggi pertama untuk penanaman modal dalam negeri dan peringkat ke-6 untuk penanaman modal asing.

Baca juga : Petani Swadaya Makin Minat Bermitra Dengan Perusahaan Sawit

Dalam diskusi yang digelar di Hotel Radisson itu hadir Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna; Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi; Direktur Utama Bandara Internasional Batam Pikri Ilham Kurniansyah; Direktur Rumah Umum dan Komersial, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur.

Lalu ada Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang PUPR dan Infrastruktur Insannul Kamil; Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia Totok Lusida; Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja; dan sejumlah pemangku kepentingan dalam industri properti se-Sumatera.

Pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk) selama 25 tahun ke depan, akan membuka peluang usaha bagi para pemangku kepentingan (stakeholder) yang bergerak dalam industri properti.

Baca juga : KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Tersangka Kasus Pajak

Selain itu pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.731 km yang menghubungkan kota-kota dari Aceh hingga Lampung akan menggerakkan roda perekonomian di Sumatera, membuka sentra-sentra ekonomi baru dan pusat-pusat industri baru, dan membawa potensi bisnis yang besar terutama jika dapat dikaitkan dengan perencanaan kantongkantong permukiman secara terpadu. Jalan tol yang menelan biaya investasi sekitar Rp 555,38 triliun ini, mulai dibangun pada 2015, dan dijadwalkan selesai pada 2024.

BPKPT Kadin menggelar diskusi ini di Batam, agar dapat menggali lebih jauh potensi dan peluang usaha di kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK). Salah satu bidang di BPKPT Kadin adalah Kawasan Pengembangan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD), Kota Bandara atau Airport City, dan Kota Pelabuhan atau Harbour City. BPKPT Kadin siap mendukung Pemerintah mengembangkan kawasan TOD di wilayah ini.

Sementara itu Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengungkapkan, melalui kolaborasi dengan Incheon International Airport Corporation dan PT Wijaya Karya, Bandara Hang Nadim Batam akan dijadikan western hub pertama, menjadi penghubung penerbangan domestik di wilayah Sumatera ke bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I di wilayah timur Indonesia. Selain itu, Bandara Hang Nadim juga menjadi hub keberangkatan haji umrah wilayah barat Indonesia.

Baca juga : Kunker Ke NTT, Presiden Tinjau Program Percepatan Penurunan Stunting

“Melalui kolaborasi dengan Incheon, Bandara Hang Nadim akan menjadi hub bagi penumpang internasional dari Bandara Incheon di Korea Selatan, dan  dari wilayah Eropa menuju berbagai destinasi di Indonesia,” kata Faik Fahmi, yang juga Wakil Kepala BPKPT yang membawahi bidang Kawasan Transit Oriented Development, Airport City, Harbour City.

Faik juga mengungkapkan, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan sebagai hub logistik di wilayah barat Indonesia. “Batam sebagai pusat industri, lokasinya berdekatan dengan Singapura sehingga dapat menangkap potensi spill over kargo Singapura. Ini faktor penguat menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai pusat logistik di kawasan Asia Tenggara,” kata Faik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.