Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hutan Kalimantan dan Ibu Kota Negara (1)
Paru-paru Bumi Tetap Dirawat dan Dikembangkan
Selasa, 12 April 2022 10:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Salah satu dampak yang amat dikhawatirkan banyak pihak pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan adalah rusaknya hutan di sana. Workshop yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 21-23 Maret lalu di Balikpapan, turut berusaha menjawab kekhawatiran ini.
Sebelumnya, di suatu siang Senin, 26 Agustus 2019 lalu, di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo akhirnya resmi mengumumkan lokasi baru IKN, menggantikan DKI Jakarta. Yaitu di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebagian Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga : Kementan Gandeng Kostraling & Bulog Serap Gabah Di Ngawi
Selama ini, di Kalimantan, hutannya dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia. Luasnya mencapai sekitar 40,8 juta hektare. Di saat yang sama, banyak kritik mengemuka, gara-gara kemudian luas hutan di pulau terbesar ketiga di dunia, sekaligus terbesar kedua di Indonesia ini dituding terus berkurang (deforestasi). Bagaimana lagi kalau nanti gencar pembangunan untuk kebutuhan IKN?
Ini dijawab langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa konsep pembangunan IKN Nusantara adalah kota hutan. Jadi, bukan mengurangi luas hutan, apalagi menghilangkannya. Pemerintah, ungkapnya, akan merehabilitasi hutan, bahkan juga mereklamasi bekas-bekas tambang di sana.
Baca juga : Gandeng Bank Syariah Indonesia, Kota Kertabumi Karawang Permudah Akses Layanan Perbankan
Hal ini dia ditegaskan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada 15 Maret lalu. “Karena memang sudah banyak sekali hutan-hutan yang dirambah oleh masyarakat dan sebagian sudah harus diperbaiki dan direhabilitasi,” katanya.
Menurut Jokowi, tanaman yang akan digunakan di IKN nanti adalah hutan tanaman industri yang monokultur, dan akan ditebang setiap tujuh tahun. Namun, Pemerintah juga telah menyiapkan pusat persemaian (nursery) dengan produksi sekitar 20 juta bibit tanaman tiap tahunnya!
Baca juga : Pak Anies Tetap Wangi
“Dari situlah (nursery) nanti kita tanam untuk rehabilitasi hutan di IKN Nusantara ini. Sehingga tanamannya tidak monokultur, tanaman-tanamannya endemik, tanaman lokal yang mampu menarik hewan untuk masuk, menarik burung-burung untuk masuk, menarik kupu-kupu untuk masuk,” jelas Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya