Dark/Light Mode

Pro-Kontra Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara

Politisi Dan Sejarawan Bilang Begitu Menteri-Eks Menteri Bilang Begini

Rabu, 19 Januari 2022 07:40 WIB
Desain Istana di Ibu Kota Negara baru. (Foto: Dok. PUPR)
Desain Istana di Ibu Kota Negara baru. (Foto: Dok. PUPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah resmi memilih nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru. Pemilihan nama Nusantara menimbulkan pro dan kontra di dunia maya dan nyata.

Dari 80 usulan nama, Presiden Jokowi memilih nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara baru yang akan dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Pemilihan nama Nusantara ini telah melalui pandangan ahli bahasa, ahli sejarah, dan sejumlah pakar lainnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, alasan Nusantara dipilih karena sudah dikenal sejak dulu, ikonik di kalangan internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan Indonesia.

Baca juga : UU Ibu Kota Negara Jangan Bernasib Seperti UU Ciptaker

Pemberian nama Nusantara ternyata tidak berjalan mulus. Ada yang mendukung, banyak juga yang menolak. Alasannya macam-macam.

Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin kurang setuju Nusantara jadi nama ibu kota baru. Menurut dia, selama ini Nusantara dipahami dan dimengerti sebagai sebutan bagi seluruh wilayah kepulauan di Indonesia.

“Hemat saya, sebaiknya Nusantara tetap menjadi nama istilah bagi seluruh wilayah tanah tumpah darah Tanah Air kita, Indonesia,” pinta politisi PPP itu.

Baca juga : Pemprov DKI Sisir Bangunan Rawan Dilahap Si Jago Merah

Hal senada dikatakan, Politisi Gerindra, Fadli Zon. Menurut dia, Nusantara memiliki pengertian sendiri sebagai wilayah Indonesia. Belum lagi ada Wawasan Nusantara.

Fadli mengusulkan, pemerintah meniru Kazakhstan yang menggunakan nama presidennya sebagai pusat pemerintahan. Lagipula, belum lama ini DPR dan sejumlah pejabat Bappenas belajar ke Kazakhstan soal pemindahan ibu kota.

“Usul saya, nama ibu kota langsung saja Jokowi. Sama dengan Ibu Kota Kazakhstan ‘Nursultan’ (dari nama Presiden Nursultan Nazarbayev),” cetusnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.