Dark/Light Mode

Terjadi Lonjakan Mobilitas Saat Mudik Lebaran

Waspada, Jangan Kepedean

Sabtu, 23 April 2022 07:55 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Covid-19)
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Covid-19)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan mobilitas bakal terjadi saat mudik Lebaran. Artinya, potensi penyebaran Covid-19 pun lebih besar. Karena itu, masyarakat diingatkan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes).

“Saya ingin kembali mengingatkan, kita masih perlu waspada dengan senantiasa menegakkan disiplin protokol kesehatan dalam setiap aktivitas,” imbau Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, kemarin.

Dia mengingatkan masyarakat belajar dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya. Yakni, kenaikan kasus selalu terjadi setelah periode libur panjang. Akibatnya, akan terjadinya gelombang kasus Corona, yang sejauh ini sudah tiga kali terjadi di Indonesia.

Gelombang pertama terjadi pasca periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Kasus positif melonjak hingga 3 kali lipat dengan puncaknya 14.500 kasus per hari, diikuti lonjakan kematian berkisar 500 kasus per hari.

Baca juga : Mega Diomongin Netizen

Kemudian gelombang kedua terjadi pasca periode Idul Fitri pada Mei 2021, di tengah masuknya varian Delta. Kasus positif melonjak sangat tajam.

Hingga 15 Juli 2021, kasus harian mencapai titik puncaknya, yakni 57 ribu kasus per hari. Kenaikan kasus kematian juga mengikuti dengan kenaikan tertinggi mencapai lebih dari 2 ribu kasus per hari.

“Baik angka kasus positif dan kematian di masa gelombang kedua ini, mencapai 4 kali lipat lebih tinggi dibanding puncak gelombang pertama,” ungkap Guru Besar Universitas Indonesia (UI) itu.

Sementara, gelombang ketiga terjadi pasca-periode Natal dan Tahun Baru 2022, di tengah adanya varian Omicron. Penambahan kasus positif mencapai puncaknya pada 16 Februari 2022 dengan 65 ribu kasus per hari.

Baca juga : Kementan Jamin Stabilitas Ketersediaan Dan Harga Bahan Pangan Pokok Di Bengkulu

Angka ini melebihi rekor pada puncak gelombang dua. Hanya saja, angka kematian tidak melonjak sebesar kedua gelombang sebelumnya.

Wiku pun mengingatkan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi dasar kehati-hatian masyarakat. Pertama, kegiatan silaturahmi saat Idul Fitri nanti, banyak melibatkan interaksi dengan kelompok rentan. Seperti kelompok lansia, anak-anak, dan penderita komorbid.

Kedua, risiko lebih besar untuk terpapar virus bagi masyarakat setelah perjalanan jauh, serta mengunjungi fasilitas umum dengan kepadatan tinggi. Ketiga, keberadaan kasus tanpa gejala akan menjadi sumber penularan.

Pada masa Lebaran tahun ini, masyarakat memiliki tanggung jawab lebih dalam mencegah penularan. Sebab, Pemerintah telah melakukan penyesuaian kebijakan dengan tidak lagi membatasi mobilitas masyarakat.

Baca juga : Sambut Mudik Lebaran 2022, SehatQ Luncurkan Aplikasi Kesehatan

Masyarakat diharapkan tidak lupa bahwa saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Tentunya, meningkatkan kewaspadaan dengan lebih berhati-hati, dan jangan sampai merasa terlampau aman. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.