Dark/Light Mode

Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Bekasi

Sabtu, 4 Mei 2019 19:23 WIB
Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri berjaga di sekitar penggerebekan diduga tempat persembunyian jaringan teroris di Kampung Pangkalan RT 11/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5). (Foto: Antara)
Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri berjaga di sekitar penggerebekan diduga tempat persembunyian jaringan teroris di Kampung Pangkalan RT 11/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror dikabarkan menembak mati terduga teroris di sebuah rumah toko Kampung Pangkalan RT 11/04, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5) subuh.

"Iya benar ada penggerebekan teroris. Informasinya satu tewas. Jenazah terduga teroris yang belum diketahui identitasnya itu, dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur," kata Camat Babelan Deni Mulyadi, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Sabtu (4/5).

Dua terduga teroris lainnya, berhasil kabur saat penggerebekan. "Saat ini, tempat kejadian perkara (TKP) sudah bersih. Polisi datang dari subuh sampai siang," kata Deni.

Baca juga : TKN: Masyarakat Semakin Matang Berdemokrasi

Kepada warga Kecamatan Babelan, Deni mengimbau agar segera melapor ke polisi bila melihat hal-hal yang mencurigakan. Polisi akan menindaklanjuti informasi sekecil apa pun yang disampaikan masyarakat.

Seorang warga bernama Maryanto (35), mengaku melihat penggerebekan itu terjadi usai melaksanakan salat subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, banyak polisi berseragam lengkap sambil membawa senjata laras panjang berada di lokasi.

"Pas dicek warga, nggak tahunya ada penggerebekan terduga teroris," kata Maryanto, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Sabtu (4/5).

Baca juga : Terus Bertambah, 2 Petugas Pemilu di NTT Meninggal

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, dua terduga teroris tewas di lokasi diduga karena melakukan perlawanan kepada petugas. Sedangkan dua pelaku yang diduga membawa bahan peledak, berhasil kabur.

"Subuh tadi,ada puluhan petugas polisi dan sekitar jam 1 siang mereka meninggalkan lokasi," ungkapnya.

Menurut Maryanto, awalnya ruko itu dimiliki oleh warga yang biasa disapa Ki Opung. Sekitar beberapa bulan lalu, Ki Opung menjual ruko miliknya kepada Manin atau yang biasa disapa Mandor Patek.

Baca juga : KPK Tetapkan 3 Tersangka, Termasuk Bowo

Namun, beberapa hari setelah pemilihan umum (pemilu), ada beberapa laki-laki dan seorang perempuan terlihat sering keluar-masuk ruko tersebut.

"Warga tidak tahu aktivitas mereka, karena dikenal sangat tertutup. Kalau nggak salah, mereka belum sebulan menempati ruko itu," paparnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.