Dark/Light Mode

KSP: KTT ASEAN-AS Beri Dampak Positif Bagi Indonesia

Minggu, 15 Mei 2022 16:41 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin (Foto: Dok. KSP)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis-Jumat (12-13/5), secara umum dapat dikatakan sukses, baik proses maupun hasil yang dicapai, dengan dikeluarkannya Pernyataan Visi Bersama (Joint Vision Statements) yang  konstruktif dan berbasis partnership. Capaian ini memberi umpan balik positif bagi ASEAN dan Indonesia.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin menilai, pernyataan bersama tersebut lebih mengedepankan isu kemanusian ketimbang politik. Yaitu dengan menempatkan penanggulangan pandemi dan pemulihan bersama pada poin pertama, yang kemudian dilanjutkan dengan penguatan dan konektivitas ekonomi.

"Terutama pada literasi digital, kerangka kerja yang inklusif serta mendorong inovasi dan efisiensi," kata Ruhaini, Minggu (16/5).

Baca juga : Sabet Beberapa Medali, Ini Ungkapan Tim Rowing Indonesia

Ruhaini memandang, isu kemanusiaan lain yang diusung dalam pernyataan bersama, yakni soal dukungan koneksitas antarwarga (people to people) dengan fokus pada aksesbilitas bagi pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan penyandang disabilitas.

Demikian pula dengan perubahan iklim dan jaminan stabilitas keamanan. Terang Ruhaini, KTT ASEAN-AS juga membangun kepercayaan bersama untuk memastikan ASEAN sebagai kawasan zona bebas nuklir, biologi, dan senjata pemusnah massal.

"Poin-poin pernyataan bersama ini sudah jelas menunjukkan bahwa isu kemanusiaan menjadi prioritas dalam KTT ASEAN-AS kali ini," ujarnya.

Baca juga : Mantap, Dayung Sumbang Emas Pertama Buat Indonesia

Sementara, dalam kaitan dengan pertanyaan publik, isu Myanmar dan Ukraina dibahas pada poin akhir dalam pernyataan bersama. "Disebutkan bahwa kedua belah pihak mendorong dipatuhinya piagam PBB, penghentian kekerasan, dan mendorong solusi damai serta mengutamakan kepentingan warga dan akses bantuan kemanusiaan," sambungnya.

Ruhaini juga mengatakan, secara bilateral, KTT khusus ASEAN-AS menjadi ekspose bagi media dan masyarakat Amerika terhadap Indonesia sebagai koordinator kemitraan ASEAN. Sehingga, dapat memberikan observasi dan input yang seimbang dan konstruktif terhadap prinsip politik luar negeri Indonesia, yakni bebas aktif, yang secara konsisten dilaksanakan dalam konteks regional dan internasional, termasuk terkait isu Myanmar dan  Ukraina. "Ini menjadi feedback yang substantif bagi Indonesia untuk mempertahankan prinsip tersebut," ungkapnya.

Selain politik, menurut Ruhaini, pertemuan KTT khusus ASEAN-AS juga memberikan umpan balik positif bagi ekonomi Indonesia. Ia menyebut, Amerika telah membuka ruang dan peluang kepada Indonesia sebagai the new emerging country, untuk bertemu dengan pelaku bisnis besar di AS, yang diharapkan dapat  menjadikan Indonesia sebagai partner bisnis yang lebih equal.

Baca juga : Amerika Puji Presidensi G20 Indonesia

Dengan demikian, Indonesia bisa mewujudkan misi mengeksport komoditas jadi, setengah jadi atau komoditas hilir, bukan seperti dimasa lalu yang mengirim natural raw material. "Peluang ini tentunya akan ditindaklanjuti dengan mewujudkan suasana kondusif bagi investasi di Indonesia, termasuk reformasi regulasi dan birokrasi, peningkatan SDM yang inklusif dan tangguh, infrastruktur yang memadai, dan aspek pendukung lain," tutur Ruhaini.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.