Dark/Light Mode

Jadi Penggerak Ekosistem, Menkominfo Harap Jumlah Talenta Digital Meningkat

Rabu, 18 Mei 2022 15:09 WIB
Grand Launching of The National Digital Talent Program 2022 yang disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)
Grand Launching of The National Digital Talent Program 2022 yang disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, transformasi digital nasional terus diupayakan di berbagai lini kehidupan. Menurutnya, intensifikasi transformasi digital berimplikasi pada peningkatan kebutuhan talenta digital.                

"Talenta-talenta digital inilah yang akan menjadi navigator utama penggerak ekosistem digital. Saat ini, setidaknya Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya," ujarnya dalam Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022 yang disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5).                

Johnny menjelaskan, di tengah laju peningkatan kebutuhan talenta digital yang signifikan, terdapat kesenjangan talenta digital dan peluang kerja. Menkominfo menyontohkan di kawasan Asia Pasifik, lebih dari 50 persen CEO menemui kesulitan untuk merekrut talenta digital dengan keterampilan yang tepat.                

"Diproyeksikan pada tahun 2030 akan terjadi kekurangan sebanyak 47 juta talenta digital di kawasan ini. Di level nasional, tercatat setidaknya 50 persen dari tenaga kerja kita baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah. Sedangkan mereka dengan keterampilan digital tingkat lanjutan merepresentasikan kurang dari 1 persen dari angkatan kerja kita," jelasnya.                

Baca juga : DEWG G20, Menkominfo Dorong Pembahasan Konektivitas Digital

Menurut Johnny, kesenjangan talenta digital tersebut harus disikapi dengan serius, terlebih lagi cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif di kancah global. Namun demikian, selain melihat kebutuhan talenta digital sebagai tantangan, Indonesia juga perlu menilik potensi digital yang dimiliki saat ini.                

"Indonesia menjadi rumah bagi 2.229 startup atau terbanyak kelima di dunia, bahkan kita juga memiliki satu startup decacorn dan 8 startup unicorn Inovasi anak bangsa," sebutnya.

Selain itu, potensi valuasi ekonomi digital indonesia juga diproyeksikan mencapai 4.531 triliun rupiah atau setara dengan 315,5 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2030.

Menteri Johnny menekankan, cara berpikir yang visioner sangat penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga menjadi pemain utama pada kontestasi di level regional maupun global.

Baca juga : Moeldoko Ajak Swasta Ciptakan Ekosistem Talenta Digital Indonesia

Melihat peluang tersebut, Kementerian Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy sebagai inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.                

"Tahun ini, Digital Talent Scholarship akan memberikan pelatihan digital teknis bagi 200 ribu peserta dengan tema terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, mahadata, komputasi awan dan programing," ujarnya.              

Pelatihan dibagi ke dalam tujuh akademi yang meliputi Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Professional Academy, Tematic Academy, Fresh Graduate Academy, dan Talent Scouting Academy.                

Sebagai implementasi triplehelix, pelaksanaan program Digital Talent Scholarship bekerja sama dengan perguruan tinggi di ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi lokal dan global seperti Alibaba, AWS, Cisco, Google, Red Hat, Oracle, Microsoft, Mastercard, EC-Council, Huawei, Progate, Skilvul, DQLab, MyEduSolve, Dicoding, Rakamin, Teknoblox, Hellomotion, Binar Academy, Hacktiv8, Agate, Indobot, Tempo, Gojek, Tokopedia dan Techready Community.                

Baca juga : Menkominfo: WIR Group Buktikan Kemampuan Teknologi Digital Indonesia

Lewat program Digital Leadership Academy, Kementerian Kominfo akan memberikan pelatihan digital tingkat lanjut bagi 550 pimpinan sektor publik dan swasta yang bekerja sama dengan delapan universitas ternama dunia. Seperti Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology, dan University of Cambridge.                           

Menkominfo menegaskan, program pengembangan talenta digital nasional merupakan program besar yang membutuhkan kolaborasi lintas lembaga.

"Mari kita jadikan momentum Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022 sebagai spirit bersama untuk bersinergi dalam mencetak talenta digital unggul menuju Indonesia terkoneksi makin digital, makin maju," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.