Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Ada pesan penting dari Presiden Jokowi kepada semua pejabat, baik di level pemerintahan pusat, pemerintah daerah hingga lembaga negara. Dalam ketidakpastian global, perang yang masih berkecamuk, krisis ekonomi dan kesehatan, Jokowi mengajak semua pihak untuk satu hati dan satu perasaan.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Evaluasi Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Jakarta, kemarin. Hadir dalam kegiatan itu, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur, Bupati/Wali Kota, kepala lembaga, hingga direksi BUMN.
Dalam sambutannya, Jokowi langsung to the point soal situasi yang dihadapi Indonesia dan dunia saat ini. Katanya, semua negara, termasuk Indonesia berada dalam kondisi yang sulit akibat krisis yang sedang terjadi.
“Oleh sebab itu, kita semuanya harus memiliki kepekaan, sense of crisis mengenai keadaan kita dan semua negara sekarang ini," ujar kepala negara seperti dilihat dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.
Baca juga : Keren, Prof IPB Ini Sulap Limbah Sayuran Jadi Makanan Sehat Ternak
Ini bukan kali pertama Jokowi menyinggung soal sense of crisis. Selama pandemi berlangsung, tercatat sudah 6 kali presiden menyinggung hal tersebut. Baik dalam rapat kabinet, forum kenegaraan, hingga terakhir dalam acara yang digelar, kemarin.
Eks Gubernur DKI ini menceritakan soal kondisi dunia saat ini sangat tidak pasti dan terus berubah. Misalnya, di saat pandemi Corona di dunia sudah mulai berhasil dikendalikan, tiba-tiba muncul masalah baru. Yakni, perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meskipun hanya perang 2 negara, tapi dampaknya melanda dunia.
“Baru saja semua negara berpikir untuk pemulihan ekonomi setelah terjadi pandemi, muncul perang. Kita pikir, ini perang ini jauh dari kita, ternyata dampaknya ke semua negara, termasuk Indonesia,” bebernya.
Dampak yang paling dirasakan saat ini, yakni kenaikan harga minyak mentah dunia. Berbagai negara, terpaksa menaikkan harga minyak di dalam negeri demi menyelamatkan keuangan. “Tapi kita coba bertahan. Namun akibatnya, subsidi kita terus membengkak. Sampai kapan kita bisa bertahan seperti ini?” katanya.
Baca juga : Bertemu Jokowi, Majelis Rakyat Papua Happy Ada Kepastian Pemekaran
Karena itu, ia meminta seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memiliki sense of crisis atau kepekaan sama. “Ini pekerjaan kita bersama-sama sehingga saya minta kementerian lembaga, pemerintah daerah, sekali lagi memiliki sense yang sama. Berat. Nahan harga seperti itu berat,” ungkapnya.
Ia kemudian kembali mencontohkan harga di sektor pangan seperti beras. Kenaikan harga beras di negara lain, kata dia, sudah sangat tinggi. Bahkan kenaikannya mencapai 30 persen hingga lebih dari 60 persen. Sedangkan di Indonesia, harga beras masih sebesar Rp 10.700.
Jokowi pun mengkhawatirkan terjadinya kenaikan inflasi jika berbagai harga barang sudah mengalami kenaikan. Saat ini, lanjutnya, kenaikan inflasi di Amerika sudah mencapai 8,3 persen. Sementara di Turki bahkan mencapai 70 persen.
“Bayangkan, kita masih di 3,5 persen patut kita syukuri, tapi karena kita nahan pertalite, nahan gas, nahan listrik, begitu kita ikutkan ke harga keekonomian, ya pasti inflasi kita akan mengikuti naik,” jelas Jokowi.
Baca juga : Minta Mafia Migor Disikat, Jokowi: Jangan Bermain-main Dan Persulit Rakyat
Karena itu, Presiden meminta agar penggunaan anggaran baik di APBN, APBD serta di BUMN dapat benar-benar fokus. Ia tak ingin anggaran yang sangat besar jumlahnya justru dimanfaatkan untuk hal-hal tak tepat, seperti membeli barang-barang impor.
Jokowi mengatakan, anggaran di APBN mencapai Rp 2.714 T dan di APBD sebesar Rp 1.197 triliun.
“Seperti yang saya sampaikan di Bali, karena ini uang rakyat, APBN, APBD, di BUMN ini uang rakyat, ya jangan to kita belikan barang-barang impor. Keliru besar sekali kita kalau melakukan itu. Sehingga muncul bangga buatan Indonesia ini,” kata Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya