Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Sinergi KBRI Bandar Seri Begawan dan BPJS Ketenagakerjaan, Beri Perlindungan PMI
- Ini Penjelasan Pelita Air, Soal Ancaman Bom Dalam Penerbangan Surabaya-Jakarta
- Mikel Arteta Belum Siap Ditinggal Aaron Ramsdale
- Ngopi Bareng, Gen Z Balikpapan Sebut Pemikiran Ganjar Sejalan Dengan Kaum Muda
- Sah Jadi WNI, Justin Tak Sabar Bela Timnas Di Piala Asia

RM.id Rakyat Merdeka - Kasus mafia tanah terus menjadi perbincangan publik, terlebih saat mencuat rencana penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) untuk membentuk tim lintas kementerian yang akan melakukan penilaian dan penyelesaian atas kasus-kasus tanah, khususnya yang sudah inkracht.
Aktris Nirina Zubir yang menjadi salah satu korban mafia tanah, diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di sela-sela kesibukannya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (3/6).
Baca juga : Ten Hag Sesumbar Angkut Setan Merah Ke Liga Champions
Nirina curhat atas persoalan tanah yang dia hadapi, juga sejumlah kasus yang menyebabkan masyarakat sebagai korban dari ulah mafia tanah.
"Hari ini saya senang, sebagai warga, bisa mengeluarkan keluh kesah untuk berbicara langsung kepada Pak Mahfud dan mencari titik terang di dalam kasus mafia tanah yang sedang ramai saat ini," ujar Nirina usai bertemu Menko Mahfud MD, sembari meminta agar para korban mafia tanah tidak takut untuk memperjuangkan haknya.
Baca juga : Mbappe Gagal Ke Madrid
Nirina menjelaskan, sebagai masyarakat yang buta hukum, dia tidak pernah berurusan dengan hukum sebelumnya, dalam kesempatan bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD meminta pencerahan. Khususnya terkait rencana pembentukan tim lintas kementerian yang akan melakukan penilaian atas kasus-kasus pertanahan yang bermasalah. Khususnya yang sudah berkekuatan hukum tetap.
"Tadi aku minta pencerahan dari Bapak, ini tim yang baru dibentuk bagaimana, bedanya dengan sebelumnya dengan satgas mafia tanah bagaimana, ternyata ini lebih intensif lagi. Jadi, Buat kami lumayan menenangkan lah ya, karena kami korban-korban ini kan nggak tahu apa lagi yang harus dilakukan," tambah Nirina.
Baca juga : Banteng Belum Ngasah Tanduk
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud MD menjelaskan, laporan korban mafia tanah sangat banyak yang ia terima, namun urusannya menjadi tidak mudah. Oleh sebab itu, Mahfud meminta para pihak terkait serta para penegak hukum agar berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Banyak sekali laporan yang masuk. Ada juga yang sudah tinggal diatas lahan itu turun-temurun, tiba-tiba diusir karena di situ mau dibangun apartemen oleh pengembang. Padahal dia tidak merasa menjual tanahnya, lalu mengadu malah dia diusir," papar Mahfud sambil menegaskan bahwa pemerintah akan menangani masalah ini secara cermat. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya