Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi: Negara Lain Banyak Yang Krisis Pangan, Lahan Kosong Jangan Dibiarkan

Rabu, 8 Juni 2022 18:42 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan dalam acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial yang digelar di Lapangan Omah Tani, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (8/6). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan dalam acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial yang digelar di Lapangan Omah Tani, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (8/6). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta kepada jajarannya, agar tidak membiarkan lahan perhutanan sosial yang telantar, dan tidak produktif.

Hal tersebut disampaikan Jokowi, saat menghadiri acara syukuran hasil bumi Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial yang digelar di Lapangan Omah Tani, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (8/6).

“Jangan sampai, ada lahan yang telantar. Jangan ada lahan yang tidak produktif. Semuanya harus produktif. Nanti itu urusannya Bu Menteri Kehutanan. Kalau misalnya ada lahan HGU yang berusia lebih dari 10 tahun, tapi lebih dari 20 tahun tidak diapa-apain, itu nanti urusannya Bu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, plus Pak Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional,” papar Jokowi.

Lahan perhutanan sosial memiliki peranan penting, dalam rangka membuka usaha bagi para petani dan rakyat. Untuk itu, Presiden meminta kepada jajarannya, dalam hal ini Menteri BUMN dan Gubernur Jawa Tengah, untuk memberikan pendampingan. Baik yang terkait manajemen, ataupun sarana dan prasarana.

Baca juga : RI Bantu PBB Tangani Krisis Energi Dan Pangan

“Saya juga minta agar para petani perhutanan sosial ini juga diperhatikan sarana dan prasarananya betul? Setuju mboten? Nggih? Sekarang kembali ke Bu Siti, karena yang memberikan SK itu Bu Siti. Saya minta juga, agar ada percepatan dalam rangka redistribusi lahan maupun juga SK-nya. Nggih setuju nggih? Bu Siti mohon didengarkan beliau-beliau ini,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memaparkan situasi dunia yang sulit karena pandemi Covid-19, ditambah perang Ukraina. Buntutnya, banyak negara mengalami kekurangan pangan.

Karena itu, Jokowi mengajak para petani dan masyarakat untuk mengambil peluang, dan memanfaatkan lahan yang mereka kelola dengan menanam tanaman pangan pokok. Seperti padi, jagung, porang, hingga sorgum.

“Saya mengajak kita semuanya, untuk menanam tanaman-tanaman yang menghasilkan bahan pangan pokok. Saudara-Saudara bisa tanami. Silakan tanami padi, silakan. Mau ditanami apa lagi yang pangan? Jagung? Silakan. Harga jagung ini pas naik. Mau ditanami porang silakan. Porang juga pasti akan naik harganya, karena dunia membutuhkan itu," beber Jokowi.

Baca juga : Disebut Biang Kerok Krisis Pangan Global, Rusia Nggak Terima

"Kemarin saya ke NTT, lahannya ditanami sorgum. Silakanm Di NTT, yang paling pas adalah tanam sorgum. Karena kalau tanam padi, airnya agak sulit. Top soil-nya tipis banget. Yang pas apa? Sorgum,” jelasnya.

Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Ketua Umum DPP Gema Perhutanan Sosial Indonesia Siti Fikriyah menuturkan, syukuran hasil bumi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Serta ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi, atas beberapa kebijakan yang benar-benar menyentuh para petani dan masyarakat, yang tinggal di dalam dan sekitar hutan.

Kebijakan yang dimaksud meliputi kebijakan perhutanan sosial, kebijakan KHDPK (kawasan hutan dengan pengelolaan khusus), serta kebijakan penyelesaian penguasaaan tanah dalam kawasan hutan. Utamanya, permukiman di dalam kawasan hutan.

Siti Fikriyah mengatakan, perhutanan sosial ini memberi berkah. Membuat para petani dapat merasa ayem. Bisa menggarap hutan. Bisa panen.

Baca juga : Program Baik Dan Urgen Jangan Dibuang

"Banyak juga petani dari desa-desa yang memiliki lahan pertanian terbatas. Satu-satunya lahan yang bisa dimanfaatkan adalah hutan di sekitar mereka. Tapi, dengan perhutanan sosial, mereka bisa menggarap lahan, menanam, dan sudah menghasilkan. Ini berkah yang baik dan harus disyukuri,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana turut didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.