Dark/Light Mode

Program Baik Dan Urgen Jangan Dibuang

Minggu, 29 Mei 2022 06:49 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagaimana nasib pembangunan ibukota baru di tangan pemerintah berikutnya? Dilanjutkan, ditunda, direvisi sedikit, direvisi banyak, atau ada jalan lain?

Pernyataan ini menjadi bagian dari pertanyaan besar: bagaimana menjaga kesinambungan program pemerintah? Tentu saja bukan hanya soal ibukota, tapi banyak program lainnya.

Baca juga : Makna Legacy Bagi Pejabat

Pertanyaan ini penting, karena pemerintahan baru selalu membawa corak dan program baru. Kalau di Kemendikbud ada joke “ganti menteri ganti kurikulum”.

Yang paling drastis tentu saja peralihan dari rezim Orde Baru ke rezim Reformasi. Beberapa program Orde Baru memang layak ditinggalkan. Tapi, yang relatif bagus, sayangnya, tidak bisa diteruskan.

Baca juga : Orang Pintar Jangan Korup

Rezim Orde Baru memiliki Rencana Pembangunan Lima Tahun. Ini relative bisa berjalan karena Soeharto berkuasa sangat lama. Pakai tangan besi pula.

Di era reformasi, beberapa kali pergantian rezim, ada yang sekadar ganti kemasan atau nama, ada yang benar-benar berubah. Ada yang direvisi karena memang perlu, ada juga yang dituding karena “gengsi politik” tak mau mewarisi program pendahulunya.

Baca juga : Bangsa Yang Kehilangan Inti

Indonesia perlu belajar melanjutkan program-program yang baik dan urgen. Tak membuang atau mencampakkannya begitu saja. Tak perlu melihat warna dan garis politik. Karena kebaikan tak kenal warna politik. Kebaikan juga tak mengenal “rakyat memilih si A atau si B ketika pemilu”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.