Dark/Light Mode

BNPT Dan Al-Azhar Mesir Perkuat Kerja Sama Kenalkan Islam Moderat

Selasa, 21 Juni 2022 21:12 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar saat bertemu delegasi Al-Azhar As-Syarif, Mesir, pada hari Selasa (21/6). (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar saat bertemu delegasi Al-Azhar As-Syarif, Mesir, pada hari Selasa (21/6). (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyalahgunaan narasi agama dalam terorisme tidak hanya menjadi permasalahan bagi Indonesia tetapi juga negara mayoritas muslim lainnya. Fenomena ini menciptakan stigma buruk terhadap agama Islam dan pemeluknya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menjelaskan, di Indonesia terdapat lebih dari 2.000 orang yang telah berurusan dengan hukum positif negara karena melakukan kekerasan mengatasnamakan agama. Belum lagi, WNI yang berangkat ke wilayah konflik dan menjadi foreign terrorist fighter (FTF).

Melihat fenomena tersebut, BNPT merasa perlu mempererat kerja sama dengan Al-Azhar Mesir dalam membumikan ajaran agama yang moderat dan damai bagi seluruh umat.

Baca juga : Ditanya Peluang Kerja Sama Dengan PKB-Gerindra, Puan: Ya, Mungkin Saja

"Salah satu strategi kami adalah menjalin kemitraan dengan tokoh-tokoh agama dalam memperkenalkan toleransi dalam berbangsa dan bernegara, menjadikan Islam yang rahmatan lil alamin, kami tidak ingin aksi terorisme distigmakan dengan orang muslim atau ajaran Islam," ujar Boy, saat bertemu dengan delegasi Al-Azhar As-Syarif, Mesir, Selasa (21/6).

Sekjen Hay'at Kibar Ulama Al-Azhar, Prof. Dr. Hasan Shalah Al-Shagir, menjelaskan institusi pendidikan di bawah Al-Azhar melakukan kontra radikalisasi melalui kurikulum moderasi beragama sejak usia dini hingga perguruan tinggi.

Al-Azhar juga melatih dan membekali khatib dengan moderasi agama khusus untuk melakukan kontra narasi yang bersifat keras dalam rangka mencegah pemikiran radikal terorisme kalangan anak muda. Ia pun mengapresiasi dan mendukung BNPT dalam mengenalkan wajah Islam yang damai dan moderat.

Baca juga : BNPT Latih Santri Perkuat Pencegahan Radikalisme Melalui Dunia Maya

Senada dengan Dr. Hasan Shalah Al-Shagir, TGB Muhammad Zainul Majdi selaku Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia yang turut hadir dalam pertemuan tersebut pun mendukung kerja sama antara BNPT dan Al-Azhar.

Menurutnya, penyebaran narasi moderat yang dilakukan Al-Azhar bisa diadopsi Indonesia. Pemutusan stigma buruk ini tidak mudah untuk dilakukan sendiri.

Oleh karena itu, perlu kerja sama antara pemerintah dan ulama untuk meyakinkan masyarakat bahwa aksi teror tidak ada hubungannya dengan agama.

Baca juga : Terima Kunjungan Presiden Jerman, UGM Mantapkan Kerja Sama Pendidikan

"Agama tidak mengajarkan kekerasan dan terorisme. Sangat dibutuhkan kerja sama antara ulama, pemikir muslim, dengan pemerintah dan instansi lain, karena gerakan teror seperti ini semakin banyak dan tidak mudah untuk dihadapi," tutup Dr. Hasan Shalah Al-Shagir. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.