Dark/Light Mode

Tingkatkan Nilai Toleransi dan Moderasi Beragama

Sestama BNPT Bersama Tokoh Lintas Agama Resmikan Papua Rumah Doa Segala Bangsa

Minggu, 3 Juli 2022 17:14 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus hadir merangkul banyak pihak dengan pendekatan soft approach, mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan nilai toleransi. Hal tersebut ditunjukan dalam peresmian Papua Rumah Doa Segala Bangsa, di Sentani, Jayapura, Minggu (3/7).

Dalam kesempatan ini, Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo membunyikan sirine peresmian bersama tokoh lintas agama dan tokoh nasional.

Di antaranya, mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw, Kabaintelkam Polri Irjen Ahmad Dofiri, Kepala Badan Litbang Kemendagri Eko Prasetyanto, dan Ketua umum PGI Pdt. Gomar Gultom.

Baca juga : Salim Segaf Ajak Tokoh Lintas Agama, Ormas, Parpol, Dan Profesi se-Lampung Kolaborasi

Nuansa moderat penuh dengan sikap saling menghargai antar umat beragama akan mencegah konflik di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

"Kerukunan antar umat beragama harus diawali dengan cara pandang, sikap dan perilaku keagamaan yang moderat. Seperti yang kita lihat pada peresmian Papua Rumah Doa Segala Bangsa ini. Kita tahu, Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Maka, diperlukan seni dalam merawatnya, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat kita dapat meminimalisir adanya konflik," jelas Dedi.

Jenderal bintang dua ini menambahkan, Papua Rumah Doa merupakan mitra BNPT dalam menyebarkan ajaran cinta kasih dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan dengan gagasan moderasi beragama di Indonesia khususnya di Papua.

Baca juga : Insight Berbagi Kebahagiaan Bersama TK Pelangi Semesta Alam Dan Rumah Yatim Ishlahul Hayat

"Papua Rumah Doa Segala Bangsa adalah mitra BNPT dalam menyebarkan nilai cinta kasih dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan," tutup Sestama BNPT.

Senada dengan Dedi Sambowo, Pdt. Lipiyus Biniluk, pendiri Papua Rumah Doa Segala Bangsa mengatakan, latar belakang pendirian tempat ini adalah aktivitas doa yang menjadi kewajiban setiap umat beragama.

Dia ingin membangun tempat berdoa bagi semua umat manusia tanpa memandang agama, suku dan ras.

Baca juga : Hapus Intoleransi, Moderasi Beragama Harus Jadi Prioritas Di 2022

"Saya mau katakan doa itu penting di agama manapun. Apalagi jika ditambah dengan puasa, itu momen yang kami percayai sebagai momen untuk menyadarkan diri bahwa manusia tidak mampu tanpa pertolongan Tuhan," tutur Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Papua itu.

Metode doa dan puasa ini juga mereka lakukan dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan di Papua. "Papua rumah doa segala bangsa terbuka untuk siapapun, agama manapun," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.