Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Genjot Irigasi Teknis Demi Tingkatkan IP400

Kamis, 7 Juli 2022 17:58 WIB
Irigasi pertanian/Ist
Irigasi pertanian/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen menjaga ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal itu sebagaimana tertuang dalam tujuan pembangunan nasional, yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

Salah satu program yang digalakkan dalam rangka mendukung hal tersebut adalah irigasi pertanian. Irigasi didorong untuk meningkatkan IP400 agar produktivitas pertanian juga semakin tinggi. 

Setidaknya hal itu yang terungkap dalam Webinar Ditjen PSP Kementan bertema "Irigasi Teknis Dalam Rangka Mendukung IP400" yang diselenggarakam secara daring, Kamis (7/7).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ketahanan pangan nasional menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat. 

Dalam menghadapi ancaman krisis pangan imbas perubahan iklim dan perang Rusia-Ukraina, maka ketahanan pangan nasional harus diperkuat.

Baca juga : Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Genjot Produksi Migas Hingga 17 Persen

"Ketahanan pangan kunci kemandirian sebuah bangsa. Oleh karenanya, seluruh sasaran program Kementan saat ini salah satunya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," kata SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menegaskan, irigasi merupakan faktor fundamental bagi tumbuh kembang budidaya pertanian. 

Oleh karenanya, irigasi pertanian harus diimplementasikan dengan baik dan benar, agar petani memiliki tingkat produktivitas yang baik. 

"Air merupakan faktor penting dalam tumbuh kembang budidaya pertanian. Karena itu, air yang disalurkan melalui irigasi harus tepat sasaran, tepat guna dan tepat ukuran, agar dapat menjangkau areal persawahan milik petani," tutur Ali.

Menurut Ali, irigasi menjadi faktor penting bagi peningkatan produktivitas. Tanpa pasokan air yang cukup, mustahil produktivitas dapat meningkat. 

Baca juga : Turun Ke Sawah, Ibas Bantu Irigasi Untuk Tingkatkan Hasil Tani

“Ketika produktivitas berhasil ditingkatkan, maka ketahanan pangan kita terjaga. Ketika ketahanan pangan terjaga, maka tujuan pembangunan pertanian nasional terjaga. Itulah pentingnya irigasi dalam pertanian yang harus kita perhatikan dengan baik," tutur Ali.

Koordinator Pengembangan Sumber Air Direktorat Irigasi Pertanian PSP Kementan  Emir Kartarajasa menjelaskan, diperlukan perencanaan yang baik di segala bidang agar seluruh daerah mendapatkan pasokan air yang baik. 

“Air harus terdistribusi melalui irigasi yang baik di seluruh wilayah, tak hanya di daerah tertentu saja. Maka, data air diharapkan ada dalam satu daerah irigasi. Kita berharap pemanfaatan air irigasi ini efektif dan efisien," kata Emir dalam paparannya.

Menurut dia, salah satu program yang difokuskan Ditjen PSP Kementan adalah suplesi air irigasi untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan yang direalisasikan melalui program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), embung, DAM Parit, longstorage, irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan.

Untuk pencapaian produksi komoditas tahun 2022, Emir menjelaskan, Kementan telah memprogramkan RJIT sebanyak 3.600 unit, irigasi perpompaan 303 unit, irigasi perpipaan 151 unit, embung dan bangunan konservasi air sebanyak 1.104 unit.

Baca juga : Kader PPP Diminta Perkuat Soliditas Dan Tingkatkan Elektabilitas

Selanjutnya ada program optimasi lahan seluas 40 ribu hektare, pengembangan DAM atau rehab JUT (Jalan Usaha Tani) sebanyak 500 unit, UPPO 960 unit, AUTP 1 juta hektare, AUTS/K 150 ribu ekor, alsintan pra panen 15.759 unit, Food Estate 50 ribu hektare dan alokasi pupuk subsidi sebesar 9,11 juta ton.

Menurut Emir, target produksi padi untuk memenuhi produksi pangan nasional hingga tahun 2024 ditarget 17,36 juta hektare luas tanam. 

Saat ini lahan irigasi kita 5 juta hektare dengan minimal IP 2,5. Sedangkan lahan nonirigasi seluas 2,46 juta hektare dengan IP 1 hingga 2 per tahun. 

Maka strategi yang kita lakukan untuk menambah luas lahan, meningkatkan produktivitas pertanian dan IP, yakni melalui modernisasi irigasi, teknologi hemat air, jadwal tanam ketat dengan mempertimbangkan kondisi iklim, peningkatan kapasitas P3A dan menyiapkan suplesi irigasi pada lokasi yang sulit dijangkau air.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.