Dark/Light Mode

Lebih Murah Dari Migor

Teten Perkirakan Harga Minyak Makan Merah Cuma Rp 9 Ribu Per Kg

Jumat, 26 Agustus 2022 17:34 WIB
MenKopUKM Teten Masduki (Foto: Dok. KemenKopUKM)
MenKopUKM Teten Masduki (Foto: Dok. KemenKopUKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga minyak makan merah yang diinisiasi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) diperkirakan akan lebih murah dibanding minyak goreng (migor) yang saat ini beredar di pasaran. Menurut MenKopUKM Teten Masduki, harga minyak makan merah bisa mencapai Rp 9 ribu per kilogram (kg).

“Harganya harus di bawah migor, diperkirakan bisa Rp 9 ribu per kilonya. Sangat murah. Jadi, diharapkan ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat dan petani, juga sehat serta aman bagi konsumen,” ucap Teten, di Jakarta, Jumat (26/8).

Baca juga : Tancap Gas Produksi Minyak Makan Merah, Kemenkop UKM Gaet BPOM Dan BSN

Teten lalu menyampaikan progress pembangunan pabrik minyak makan merah. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang ikut terlibat telah masuk dalam perencanaan Detailed Engineering Design (DED)/dokumen desain teknis bangunan yang diminta Presiden Jokowi. Ditargetkan selesai akhir Agustus tahun ini

“Setelah selesai DED-nya, mesin pengolahan langsung diproduksi untuk membangun pabrik Crude Palm Oil (CPO) mini. Pabrik minyak makan merah ditargetkan diproduksi pada Januari 2023,” ucapnya, yakin.

Baca juga : Direstui BPOM, Pabrik Minyak Makan Merah Segera Dibangun

Teten mengklaim, program minyak makan merah ini merupakan kebijakan afirmasi Presiden Jokowi untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan memperbaiki distribusi komoditas tersebut. Saat ini, ada sekitar 12 koperasi yang sudah siap membangun pabrik minyak makan merah dari Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Kesiapan tersebut mulai dari kesediaan kebun hingga urusan finansial.

“Pabrik baru, teknologi baru, dan produknya baru. Tentu beda dengan minyak goreng yang warnanya bening kekuning-kuningan. Kalau minyak makan merah itu merah kekuning-kuningan,” kata dia.

Baca juga : Tepat Di Hari Peringatan HUT RI, Menlu Retno Dianugerahi Cucu Ketiga

Teten optimistis, minyak makan merah bisa diserap pasar, di antaranya melalui anggota koperasi dan jaringan rumah makan. Bahkan, di lokasi pabrik, bisa didistribusikan ke dua kecamatan sehingga bisa mengikis ongkos logistik.

KemenKopUKM juga menggandeng perbankan, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengucurkan dana guna pembangunan pabrik minyak makan merah. Ia menyebut, nilai investasi yang dikucurkan untuk pembangunan pabrik minyak makan merah sebesar Rp 23 miliar untuk memproduksi 10 ton komoditas tersebut dengan pengembalian investasi selama 4,5 tahun.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.