Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dilakukan Bertahap
Listrik Batu Bara Bakal Segera Distop
Minggu, 4 September 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terus ditingkatkan. Pembangkit listrik yang sekarang memanfaatkan batu bara bertahap akan dihentikan.
Rencana penghentian listrik berbahan bakar batu bara itu sudah tertuang dalam peta jalan (roadmap) antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA).
Baca juga : Beban KPU Dan Bawaslu Bakal Semakin Numpuk
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengapresiasi peta jalan bersama IEA. Peta jalan tersebut secara umum berisi transisi energi mencapai target netral karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Kerja sama ini penting, untuk memitigasi energi-energi hijau yang bisa dikembangkan ke depannya.
“Kami berterima kasih atas kerja sama dan pembuatan tindakan mitigasi lintasan energi yang luar biasa,” kata Arifin dalam keterangannya usai acara Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM) di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Baca juga : Ratusan Perempuan Berkebaya Menari Bersama Di Acara Kebaya Berdansa
Beberapa aksi mitigasi yang telah diidentifikasi untuk mencapai NZE 2060 antara lain yaitu pengembangan energi baru terbarukan yang semakin dimasifkan. Caranya dengan memfokuskan tenaga surya, dan panas bumi. “Kemudian, secara bertahap menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara,” kata Arifin.
Setelah pembangkit listrik bertenaga batu bara dihentikan selanjutnya adalah memperbanyak penggunaan teknologi yang rendah emisi. Seperti transmisi super grid dan juga penangkapan karbon (carbon capture) dan penerapan peralatan listrik dan konversi ke kendaraan listrik.
Baca juga : Telkom Melon Siap Distribusikan Film Dan Series Lokal Ke Negeri Jiran
“Terakhir adalah implementasi dari peralatan efisiensi energi untuk sektor industri, transportasi dan gedung,” katanya.
Ia juga menekankan penggunaan sumber energi seperti nuklir, hidro dan amonia. Pembangkit listrik tambahan setelah 2030 hanya akan dari energi baru terbarukan. Mulai tahun 2035 akan didominasi variabel EBT, sedangkan pembangkit listrik tenaga nuklir akan masuk ke sistem pada awal 2040.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya