Dark/Light Mode

Airlangga Apresiasi Antusias Masyarakat Jatim Manfaatkan Program Kartu Prakerja

Senin, 5 September 2022 20:12 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Kartu Prakerja menjadi program Government to People pertama yang dimiliki Indonesia dan keberhasilannya diakui lembaga dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Program Kartu Prakerja juga berhasil meningkatkan jumlah persentase angkatan kerja yang mengikuti pelatihan/kursus menjadi 16,36 persen. Kemudian, 75 persen dari penerima manfaat Program Kartu Prakerja juga telah memanfaatkan sertifikat pelatihan yang dimiliki untuk melamar pekerjaan dan masuk ke lapangan kerja.

Pada acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja yang digelar di Madiun, Senin (5/9), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual menyampaikan, capaian tersebut merupakan salah satu kontribusi nyata dari Program Kartu Prakerja. Selain itu, dari sisi insentif, lebih dari Rp 3,1 triliun telah disalurkan langsung dari bendahara umum negara ke e-wallet penerima secara transparan dan diterima 100 persen tanpa potongan.

“Program Kartu Prakerja adalah kisah sukses Pemerintah Indonesia mentransformasi pendidikan untuk orang dewasa atau adult learning. Ini merupakan capaian yang luar biasa karena memang belajar seharusnya sepanjang hayat atau lifelong learning,” kata Airlangga.

Baca juga : Pengamat: Masyarakat Melihat Parameter Kinerja

Ratusan juta jumlah angkatan kerja di Indonesia tersebar di 514 kabupaten/kota. Luasnya sebaran angkatan kerja tersebut mendorong Kartu Prakerja menggunakan teknologi informasi untuk menjangkau dan memberikan akses pelatihan seluas-luasnya. Selain itu, kemitraan dengan pihak swasta dan universitas juga dibangun untuk menyediakan ribuan pelatihan.

“Hasilnya, banyak lembaga pelatihan yang tergabung dalam ekosistem Program Kartu Prakerja yang semula sangat kecil ukuran usahanya, sekarang berkembang. Program Kartu Prakerja berhasil menghidupkan pasar pelatihan yang sebelumnya tidak ada,” ungkap Airlangga.

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penerima manfaat Program Kartu Prakerja tertinggi kedua se-Indonesia. Total pendaftar dari Jawa Timur mencapai 4,5 juta orang dan sebanyak 1,38 juta orang telah menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja. Pelatihan yang paling diminati penerima manfaat Prakerja di Jawa Timur adalah telemarketing, strategi pemasaran, makanan dan minuman, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.

Baca juga : Bukti Masyarakat Pasundan Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024

Dalam acara yang dihadiri 700 alumni Program Kartu Prakerja se-Karesidenan Madiun dan 500 undangan lainnya, Airlangga mengapresiasi peran Pemerintah setempat yang selama ini telah mendukung Program Kartu Prakerja sehingga program tersebut dapat tersosialisasi dengan baik.

“Melihat hasil yang sangat baik ini, sebagaimana yang Bapak Presiden Joko Widodo sampaikan ketika Temu Raya Alumni Prakerja di Sentul, Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada 2023 dan 2024. Sejalan dengan makin melandainya Covid-19, Program Kartu Prakerja akan didorong penyelenggaraan secara offline. Tentu hal tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan skala yang dapat dikelola, karena pelatihan dilakukan di berbagai daerah, tidak tersentralisasi di pusat,” jelas Airlangga.

Dia mengatakan, untuk mempersiapkan penyelenggaraan pelatihan Program Kartu Prakerja secara offline tersebut, lembaga-lembaga pelatihan diminta untuk terus meningkatkan kualitas modul, metode tes, instruktur, infrastruktur, customer service, serta layanan bagi penerima Kartu Prakerja yakni konseling, pendampingan, hingga magang atau penempatan kerja.

Baca juga : Antisipasi Penurunan Antibodi Masyarakat, Maksimalkan Program Vaksinasi

Menutup sambutannya, Airlangga menyampaikan bahwa acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja di Madiun tersebut merupakan temu alumni pertama yang diselenggarakan secara mandiri oleh lembaga pelatihan Program Kartu Prakerja. Airlangga mengapresiasi lembaga pelatihan Fitri Al Baasitu yang telah membantu dalam proses Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Kota Madiun.

“Kepada para alumni Program Kartu Prakerja di Kota Madiun dan sekitarnya, perlu diingat bahwa belajar tidak mengenal usia. Keterampilan itu penting tapi tidak cukup. Teruslah tingkatkan kualitas diri,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.