Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BNPT, Kemenkumham Dan Polri Identifikasi Dan Penilaian Terhadap 68 Napiter

Senin, 12 September 2022 18:18 WIB
Foto: Humas BNPT.
Foto: Humas BNPT.

RM.id  Rakyat Merdeka - BNPT bersama Kemenkumham dan Polri melakukan identifikasi dan penilaian terhadap 68 narapidana tindak pidana terorisme yang berada di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dan Lapas Khusus kelas IIA Gunung Sindur pada 12-14 September 2022.

Identifikasi dan penilaian menjadi tahapan pertama dalam program deradikalisasi. Hasil identifikasi ini menjadi acuan dalam melakukan tahapan-tahapan deradikalisasi selanjutnya yakni rehabilitasi, reedukasi dan reintegrasi sosial.

Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo menilai identifikasi dan penilaian menjadi tahapan yang penting untuk menentukan metode pembinaan napiter hingga ke tahap akhir.

Baca juga : Tips Jaga Keselamatan Dan Keamanan Di Stasiun Dan Kereta Api

Dia berharap, melalui hasil asesmen ini BNPT RI, Kemenkumham RI dan Polri dapat merumuskan program deradikalisasi yang tepat sasaran.

"Betapa pentingnya proses identifikasi setelah orang ini jadi tersangka, sehingga saya berharap rapat kerja (identifikasi dan penilaian) ini dapat menciptakan produk-produk yang jitu menurut tingkat keterpaparannya," kata Dedi Sambowo, seperti keterangan yang diterima RM.id, Senin (12/9).

Selain itu Direktur Deradikalisasi BNPT RI Prof Irfan Idris mengatakan, inti dari program deradikalisasi terdiri atas tiga unsur yaitu pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan. Kegiatan pembinaan dilakukan melalui pembinaan wawasan kebangsaan, keagamaan dan kewirausahaan.

Baca juga : Kemenkumham Terima Berkas Permohonan Pengesahan PPP Versi Mardiono

Pendampingan, menurut Irfan Idris, dilakukan bersama unsur masyarakat agar tidak ada penolakan maupun stigma buruk terhadap napiter. Pemberdayaan dalam hal ini merupakan bagian dari reintegrasi sosial.

Direktur Deradikalisasi berharap identifikasi dan penilaian ini dapat memperkuat aktivitas pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan napiter dalam program deradikalisasi.

"Agar kegiatan ini bisa memperkuat dan menginspirasi tahapan-tahapan deradikalisasi selanjutnya," jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.