Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Eksklusif Dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Meski Rumit, Negara G20 Sepakat Bangkit Bersama
Kamis, 15 September 2022 07:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perang Rusia Vs Ukraina membuat situasi menjelang pertemuan puncak G20, rumit. Harapannya, 20 kepala negara bisa hadir lengkap, saat pertemuan di Bali, November mendatang. Tapi, apakah harapan itu mungkin terjadi?
Saat ini, hubungan Rusia dan Amerika masih panas. Serangan rudal dan bom Rusia ke Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menjadi orang yang paling sibuk melobi negara-negara anggota G20. Posisinya, kata Menlu, dihadapkan pada suasana yang sangat dinamis, dengan rivalitas yang semakin tajam.
Baca juga : Menteri Siti Berharap Negara G20 Capai Kesepakatan Aksi Penyelamatan Bumi
“Presidensi G20 Indonesia berlangsung di tengah situasi yang memang rumit. Namun kami mencoba terus berkomunikasi dengan negara-negara anggota,” terang Menlu Retno, saat menerima Rakyat Merdeka, di Gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta, Senin (12/9).
Hadir dalam pertemuan itu, Kiki Iswara Darmayana (Direktur Utama/ CEO RM Group), Supratman (Koordinator Dewan Kebijakan Redaksi/Ketua Riset dan Analisis), dan Sarif Hidayat (Kepala Redaktur Eksekutif).
Sebagai informasi, G20 terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia. Ditambah satu organisasi pemerintahan dan supranasional, yaitu Uni Eropa. Anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Baca juga : Sumpah, Negara Baik Banget
Menlu menjelaskan, di tengah rivalitas yang tajam, Indonesia sebagai Presidensi G20 mencari cara, faktor apa yang bisa jadi pemersatu di antara negara-negara anggota.
Ternyata, ada kesamaan, semuanya sepakat mempercepat pemulihan ekonomi dunia. Mereka ingin segera bangkit dari keterpurukan. “Itulah yang menjadi pemersatunya,” tegas Menlu.
Bagaimana proses komunikasinya? Retno menjawab, ”Proses yang kita jalani sampai titik ini, sekitar dua bulan menjelang KTT G20, masih on the right track.”
Baca juga : Urgent! Menkeu Sri Mulyani Desak Negara G20 Kolaborasi Atasi Krisis Pangan
Tolok ukur keberhasilan Presidensi G20 Indonesia, bukan lagi menghadirkan seluruh kepala negara anggota G20. Tetapi, sejauh mana menghasilkan kerja sama yang sifatnya konkret. Pesan Presiden, kata Menlu, ada empat pilar penting Presidensi Indonesia di G20. Yaitu kesehatan global, transisi energi, transformasi digital dan ketahanan pangan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya