Dark/Light Mode

Soal Kabar Rusia Minta Bantuan Ke Negeri Panda

Amrik Warning China Bakal Disanksi Berat

Selasa, 15 Maret 2022 06:20 WIB
Jake Sullivan (kiri) dan Yang Jiechi usai pertemuan di Roma, Italia, Minggu (13/3).
Jake Sullivan (kiri) dan Yang Jiechi usai pertemuan di Roma, Italia, Minggu (13/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) sepertinya tidak main-main. Negeri Paman Sam memperingatkan China bakal mendapatkan sanksi berat jika ketahuan memberikan bantuan untuk Rusia.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, seperti dikutip AP, kemarin, dikabarkan sudah memberikan wejangan kepada diplomat top China Yang Jiechi di Roma, Italia, Minggu (13/3).

Dalam pertemuan tersebut, Sullivan menegaskan konsekuensi yang akan dihadapi China secara global, jika memberi dukungan militer maupun finansial kepada Rusia.

Baca juga : Kementan Dan Kemendag Sinergi Tingkatkan Ekspor Beras Organik

Banyak pejabat AS yang menuduh China bakal memberikan dukungan militer dan finansial kepada Rusia untuk menggempur Ukraina. Media barat pun memberitakan isu tersebut tanpa menambahkan konfirmasi dari pihak Beijing.

Melihat isu tersebut, otoritas China menyangkal. Beijing menegaskan, mereka justru ingin mencegah situasi di Ukraina makin parah.

“Kami belum pernah mendengar rencana memberikan bantuan kepada Rusia,” bunyi pernyataan Kedutaan Besar China di Washington DC, dikutip AP, kemarin.

Baca juga : Muhadjir : Bayar Pajak Mampu Bantu Negara Jalankan Skema Bansos

China menegaskan, pihaknya memprioritaskan agar serangan militer tidak meluas dan makin parah.

“Prioritas tinggi sekarang adalah mencegah situasi menjadi tidak terkendali. China menyerukan menahan diri sepenuhnya dan mencegah krisis kemanusiaan besar-besaran,” tegas Yang Jiechi kepada Sullivan di Roma.

Menurutnya, China telah dan akan melanjutkan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.

Baca juga : Disebut Minta Rusia Tunda Invasi Ke Ukraina Sampai Olimpiade Beijing Kelar, China Nggak Terima

Sebelumnya, media terkemuka AS seperti Financial Times, Washington Post, CNN dan New York Times, melaporkan pada Minggu (13/3) waktu setempat, bahwa Rusia meminta bantuan militer dan ekonomi kepada China di tengah invasinya ke Ukraina.

Laporan Washington Post yang mengutip sejumlah pejabat AS yang enggan disebut namanya itu, tidak menyebut lebih lanjut jenis persenjataan yang diminta Rusia kepada China, ataupun respons China.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.