Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng Pertamina Dan BRI, Kemenkop UKM Permudah Koperasi Nelayan Dapat Solar

Kamis, 15 September 2022 12:32 WIB
Program Solusi Nelayan. (Foto: Ist)
Program Solusi Nelayan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) siap melakukan piloting sekaligus uji coba Program Solusi Nelayan (Solar untuk Koperasi Nelayan) bersama Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan PT Pertamina (Persero) Kampung Nelayan Desa Kedung Cowek, Bulak, Surabaya, Jawa Timur. 

Piloting tersebut disepakati akan dilakukan selama tiga bulan ke depan di tujuh lokasi, yang meliputi Surabaya, Indramayu, Semarang, Pekalongan, Aceh Besar, Deli Serdang, dan Lombok Timur, selanjutnya akan diperluas di seluruh Indonesia.

“Kami ingin nanti para nelayan bisa membeli solar sesuai harga SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) bukan harga dari pengecer, sehingga margin pendapatan nelayan akan bertambah dan semakin sejahtera,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki saat meninjau kesiapan lokasi piloting di Surabaya, Selasa (14/9). 

Piloting tersebut sambungnya, merupakan kelanjutan dari rapat koordinasi yang sebelumnya telah dilakukan di Kementerian BUMN bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Nantinya koperasi nelayan akan mengelola SPBU khusus nelayan. Pengurus koperasi diwajibkan mendata anggotanya agar nantinya BBM (Bahan Bakar Minyak) yang dipasok oleh Pertamina benar-benar tersalurkan secara tepat sasaran.

Baca juga : Pertamina Dorong Ratusan UMK Daerah Manfaatkan Pemasaran Digital

“Mereka (nelayan) yang bisa dapat BBM solar harus yang terdaftar di koperasi. Nah ini tugas dari koperasi nelayan untuk memastikan anggotanya untuk disiplin supaya teratur," ucapnya.

Dengan keberadaan SPBU khusus nelayan, sambung Teten, diharapkan nelayan bisa lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan BBM. Selama ini sekitar 60 persen biaya produksi nelayan adalah untuk pengadaan BBM. 

“Untuk itu diperlukan upaya yang nyata, agar biaya produksi para nelayan bisa ditekan dengan memberikan kemudahan akses terhadap BBM yang murah sesuai harga resmi yang ditetapkan oleh Pertamina,” terang mantan Kepala Staf Presiden (KSP) ini.

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi menambahkan, di lokasi ini belum ada SPBU Nelayan. Tentu ini menjadi penting agar ke depan nelayannya membeli Solar dengan harga resmi. 

Untuk mempercepat realisasi pembangunan Pertashop khusus nelayan kata Deny, dibutuhkan berbagai persyaratan administratif. Untuk itu ia berharap, agar para nelayan yang tergabung dalam koperasi juga cepat dalam memenuhi persyaratan administratif tersebut.

Baca juga : Pengprov Pertina DKI Ngarep Prakualifikasi PON 2023 Digelar Di Jakarta

"Kami perlu data-data terbaru dari para anggota koperasi. Memang kemarin ada beberapa kendala tapi saat ini sudah ada solusinya. Intinya dari Pertamina mendukung sekali untuk bisa melayani nelayan untuk mendapatkan BBM bersubsidi tepat sasaran dan tepat guna," ujarnya.

Di tempat yang sama, Direktur SME (Small Medium Enterprise) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Amam Sukriyanto menyatakan kesiapannya untuk membantu para nelayan mendapatkan akses pendanaan yang murah. Ia bilang BRI mendapat mandat dari pemerintah untuk ikut menyukseskan Program Solusi Nelayan. 

"Kami memiliki satu produk bernama KUR yang sangat bisa untuk memenuhi kebutuhan nelayan dalam pengelolaan hasil tangkapannya. KUR ini masih disubsidi oleh pemerintah sebesar 3 persen," jelas Amam. 

Ketua Koperasi Bahari 64, Muhammad Sukron menyatakan, selama ini para nelayan mengeluhkan sulitnya mendapat BBM yang murah. Dengan jarak SPBU yang jauh, para nelayan terpaksa membeli ke pengecer dengan harga yang lebih mahal.

Untuk BBM jenis solar, nelayan mendapatkan harga dari pengecer dengan harga rata-rata Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per liter dan pertalite Rp 12 ribu per liter. Padahal harga yang dipatok resmi oleh Pertamina untuk solar hanya Rp 6.850 dan pertalite Rp 10 ribu per liter.

Baca juga : Gandeng KAI Properti, Diamondland Kembangkan Kawasan TOD Stasiun Kemayoran

“Adanya SPBU khusus bagi nelayan yang dikelola koperasi ini menurut saya akan menjadi langkah konkrit untuk memberikan solusi bagi temen-teman nelayan dalam mendapatkan BBM. Selama ini permasalahan kami hanya soal BBM," curhat Sukron.

Menurutnya, rata-rata kebutuhan BBM untuk nelayan setiap harinya sekitar 5 liter. Ia mengaku optimistis, kebutuhan BBM murah bisa disuplai oleh Pertamina melalui SPBU mini yang dikelola oleh koperasi.

"Kebutuhan BBM solar ini sangat berdampak luar biasa bagi teman-teman nelayan di samping itu jarak melaut kita semakin jauh. Sehingga ongkosnya bertambah. SPBU nelayan ini akan jadi solusi yang tepat bagi nelayan," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.