Dark/Light Mode

Lindungi UMKM Jualan Di Internet, Ini Jurus Menteri Teten

Kamis, 6 Oktober 2022 18:30 WIB
Menkop UKM Teten Masduki di acara ICON 2022. (Foto: Ist)
Menkop UKM Teten Masduki di acara ICON 2022. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan, pihaknya bersama Kementerian/Lembaga (K/L) lain tengah menyempurnakan regulasi terkait Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) untuk melindungi UMKM lokal di e-commerce

“Pemerintah sedang me-redesign national policy digital economy untuk mendukung perkembangan ekonomi digital. Hal ini sebagai bentuk dukungan Pemerintah, di mana saat ini baru mengatur e-commerce saja. Karena ke depan terus berkembang banyak jenis dan bisnis modelnya,” ujar Teten dalam acara ICON 2022 yang mengangkat tema ‘The Omnichannel Journey’ di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Kamis (6/10). 

Pada 2030, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksi mencapai Rp 4.531 triliun atau bertumbuh 8 kali lipat dibandingkan 2020. Sementara saat ini, sebanyak 20,24 juta UMKM sudah go digital menurut idEA (Indonesia E-Commerce Association) per Agustus 2022 (dan data internal Kemenkop UKM), sudah mencapai 67,4 persen dari target pemerintah yaitu 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada 2024. Angka ini bertumbuh 153 persen sejak awal pandemi yaitu 8 juta UMKM di awal 2020.

Lebih lanjut, Teten menekankan, besarnya potensi ekonomi digital tersebut, justru jangan kebanyakan dibanjiri dengan produk impor. “Saya gelisah ketika e-commerce-nya naik, justru masih ada saja barang impor yang bisa merusak perkembangan produk UMKM di e-commerce,” ungkapnya.

Presiden Jokowi telah memberikan tugas kepada beberapa menteri terkait, untuk melindungi e-commerce dalam negeri jangan sampai seperti di India. Di mana produk e-commerce justru mayoritas datang dari luar negeri.

Baca juga : Tekan Kemiskinan Ekstrem, Ini Jurus Pemerintah

“Bersama stakeholder terkait, termasuk Kemendag, kami terus menyempurnakan regulasi terkait PMSE agar melindungi UMKM lokal pada lokapasar daring, PPMSE lokal, serta konsumen masyarakat luas,” jelas Teten.

Platform e-commerce yang berkembang di Indonesia sambung Teten, harus menjadi opportunity bagi UMKM yang dalam penjualan offline tidak mendapat tempat strategis untuk memasarkan produknya. Adanya e-commerce, membuat para pelaku UMKM yang ada di pelosok daerah mampu berjualan secara digital.

“Jadi setelah bisnisnya diberikan perlindungan, konsumennya juga harus dilindungi jangan sampai banyak yang merasa dirugikan. Sehingga, besarnya potensi ekonomi digital ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya,” tegas Teten.

Untuk mencapai itu semua, kata Teten, juga tidak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari literasi digital, literasi usaha, literasi keuangan hingga persaingan yang sengit di market. Terkait literasi, Kemenkop UKM saat ini tengah memanfaatkan jaringan reseller atau yang disebut dengan internet marketer yang memiliki peran penting dalam penjualan di marketplace.

“Hal itu yang kini sedang dilakukan oleh Smesco yang mengkonsolidasikan para internet marketer. Sebelumnya kami telah menggelar Digital MeetUp untuk memanfaatkan internet marketer membantu para UMKM. Karena saat pertama kali menjabat, saya sempat berbicara dengan Alibaba. Salah satu yang keberhasilan penjualan di internet adalah menciptakan para jagoan jualan di internet,” terangnya.

Baca juga : Tekan Kecelakaan Di Tol, Ini Jurus Astra Tol Tangerang-Merak

Tantangan berikutnya, kapasitas dan kepemilikan perangkat digital termasuk infrastruktur pendukung yang masih terbatas, seperti jaringan internet yang belum merata. Kemudian kualitas dan kapasitas produksi UMKM relatif belum stabil atau masih minim.

“Mayoritas UMKM kita ini membuat produk yang hampir sama, sehingga ada riset kami dengan Indosat yang membuat pendapatan UMKM menurun,” ujarnya.

Kata dia, Smesco juga menyiapkan Smesco Labo yang menjadi pusat R&D (Research and Development), supaya produk UMKM semakin inovasi dan variatif. Dan Kemenkop UKM juga gencar menggandeng inkubator swasta dan kampus untuk menciptakan produk berbasis kreativitas dan teknologi.

Terakhir disampaikan Teten, terkait perlindungan kekayaan intelektual bagi pelaku UMKM karena mudahnya peniruan produk di marketplace. Menurutnya, banyak produk UMKM baru saja dijual sudah ada produk luar negeri yang meniru. 

“Ada persoalan dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di sini. Bahkan sampai sarung-sarung Pekalongan ada yang dijual lewat e-commerce crossborder, jangan sampai para UMKM yang punya inovasi begitu naik di e-commerce langsung ada yang menirunya,” ucap Teten.

Baca juga : Jeda Internasional, Bali United Fokus Evaluasi Tim

Sementara, EVP of Consumer Goods and Lifestyle Blibli Fransisca Krisantia Nugraha mengungkapkan, sebanyak 75 persen pelanggan Blibli telah melakukan transaksi omnichannel (baik offline dan online sekaligus). Salah satunya layanan BlibliMart, kategori groceries Blibli.com, sebagai salah satu inovasi omnichannel di 2020 dengan memperkenalkan fitur pengiriman terkini, serta toko offline cashless dan cashierless pertama bagi e-commerce.

“Upaya ini sebagai langkah kami memperkuat manajemen rantai pasokan (supply chain), menyediakan layanan inovatif sesuai kebutuhan pelanggan, dan memperluas kehadiran omnichannel dengan konsep ritel baru,” jelasnya.

President Direktor PT Supra Boga Lestari Tbk, Meshvara Kanjaya menambahkan, sebagai perusahaan yang concern dengan layanan groceries secara offline, turut mengadaptasi layanan offlline dan online sekaligus dalam memperluas akses pasar dan layanan ke masyarakat.

“Sejujurnya, bisnis groceries ini merupakan bisnis yang atraktif tapi minim margin, karena biaya ongkos kirim (ongkir) yang tinggi. Itu kenapa perlu kolaborasi dengan platform e-commerce yang punya formula pengiriman dengan tetap memberikan manfaat bagi pelanggan dan supply chain-nya,” kata Meshvara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.