Dark/Light Mode

Bahas Antisipasi Krisis Pangan Global

Mentan Dan Menkeu Ngumpul Di Amrik

Kamis, 13 Oktober 2022 07:55 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM) dari kantor pusat International Monetary Fund (IMF) di Washington DC, Selasa (11/10) waktu setempat. (Foto: Dok. Kementan)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM) dari kantor pusat International Monetary Fund (IMF) di Washington DC, Selasa (11/10) waktu setempat. (Foto: Dok. Kementan)

 Sebelumnya 
Pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanju­tan.

Kedua, mempromosikan per­dagangan pertanian terbuka yang adil transparan dan non-diskriminatif untuk memastikan keterjangkauan pangan bagi semua.

Ketiga, mempromosikan kewirausahaan pertanian ino­vatif melalui pertanian digital untuk meningkatkan kehidupan petani di pedesaan.

Baca juga : Antisipasi Resesi Global, Luhut Siapkan Perang Rakyat Semesta

“Ketiganya itu saling berkaitan. Saat ini menjadi perha­tian bagi semua negara untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Sri Mulyani menambahkan, Presidensi G20 Indonesia telah menegaskan kembali komit­mennya untuk menggunakan semua perangkat kebijakan yang tepat untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini.

“Termasuk risiko kerawa­nan pangan. G20 siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat tentang ketahanan pangan dan gizi, termasuk bekerja sama melaksanakan inisiatif lain,” ucapnya.

Baca juga : Wapres Tekankan Pentingnya Inovasi Pertanian

Beberapa inisiatif global telah diluncurkan oleh organisasi re­gional, internasional, dan bahkan secara mandiri oleh beberapa negara untuk menghadapi per­masalahan ketahanan pangan.

Seperti, the UN Global Crisis Response Group (GCRG), the G7 Global Alliance for Food Security (GAFS), the Global Agriculture and Food Security Program (GAFSP), International Finance Institutions Action Plan, dan Global Development Initiative.

Selain itu, Bank Dunia telah berkomitmen untuk menye­diakan 30 juta dolar AS dalam pendanaan baru atau yang sudah ada untuk proyek terkait ketahanan pangan dan nutrisi untuk beberapa tahun ke depan.

Baca juga : Jokowi Ngajak Bersyukur

“FAO (Food and Agriculture Organization) pun turut menye­diakan perkembangan kondisi pasar pangan. Termasuk mela­lui G20 Agricultural Market Information System,” papar Sri Mulyani.

Dia menegaskan, Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 setuju untuk mendelegasi­kan tugas kepada organisasi in­ternasional FAO dan Bank Dunia dalam pemetaan respons kebi­jakan global terhadap kerawanan pangan yang akan dikonsolidasi­kan di masa mendatang dengan masukan dari pakar teknis dan organisasi internasional terkait lainnya.

“Dari situ kemudian dilapor­kan pada Spring Meeting 2023. Momentum G20 dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan akan terus dibangun menjelang KTT G20,” tukas­nya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.