Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kerja Sama R&D Digenjot

Ini Deretan Langkah Erick Thohir Untuk Wujudkan Ketahanan Kesehatan Nasional

Kamis, 13 Oktober 2022 10:11 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara peluncuran dan penyuntikan perdana vaksin Indovac di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10). (Foto: YouTube)
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara peluncuran dan penyuntikan perdana vaksin Indovac di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, ketahanan kesehatan memiliki arti yang tak kalah penting dengan ketahanan pangan dan energi, yang belakangan ini terus digaungkan. 

Penting bagi Indonesia, untuk bisa mandiri dan berdaulat dalam mengisi kemerdekaannya. Vaksin Covid Indovac yang diluncurkan hari ini, Kamis (13/10), adalah salah satunya.

"Ini baru langkah awal. Kami terus mendorong kerja sama serupa. Antara lain dengan ProFactor, yang perjanjiannya baru ditandatangani di Inggris. Kita kerja sama R&D-nya (riset dan pengembangannya, Red). Tetapi, lisensi, merknya punya kita. Produksinya juga di Indonesia," papar Erick dalam acara peluncuran dan penyuntikan perdana vaksin Indovac di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10).

"Sesuai amanat Menteri Kesehatan, kita harus selangkah ke depan dalam mengantisipasi pandemi dan penyakit-penyakit lain yang mungkin terjadi," imbuhnya.

Erick menjelaskan, dengan ProFactor, Indonesia menjalani kerja sama pembuatan vaksin hemofilia, untuk mengatasi gangguan pada sistem pembekuan darah.

Baca juga : Erick Thohir: BBM Subsidi Tepat Sasaran, Pasar Perikanan Jadi Lebih Luas

Indonesia akan menjadi hub produksi untuk vaksin dunia. Profektor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika. Sedangkan Indonesia, fokus pada pasar Asia, Afrika, dan sebagainya. 

Kerja sama seperti ini, kata Erick, akan terus didorong dan dilanjutkan dengan langkah-langkah konsolidasi ekosistem kesehatan Indonesia.

"Terima kasih kepada Pak Menko Luhut yang terus mendorong, Pak Menkes Budi yang selama ini bekerja sama dengan kami. Kami mohon dukungan pemerintah. Kami akan mengkonsolidasikan R&D, karena harus kita akui, kita masih tertinggal dengan banyak negara lain," tutur Erick. 

Erick memaparkan, bibit vaksin Indovac yang dikerjasamakan, diproduksi di Tanah Air. Vaksin yang penemuan lanjutannya akan dikembangkan di Indonesia itu, memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 90 persen. 

Konsolidasi berikutnya, akan dilakukan di bidang manufaktur.

Baca juga : Amran Dan Ganjar Kolaborasi Jaga Ketahanan Pangan

"Kita punya Kimia Farma, Indo Farma. Kimia Farma akan kita tugaskan untuk memproduksi obat-obatan yang affordable atau terjangkau rakyat. Sementara Indo Farma, akan fokus pada pengembangan herbal medicine, untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap impor bahan baku yang hingga hari ini masih berada di angka 90 persen," beber Erick.

Rencananya, kegiatan manufaktur itu akan digabungkan menjadi satu, agar kita bisa memiliki produk farmasi dengan harga yang memadai. Karena begitu economic skill-nya terjadi, harga bisa kita tekan. 

Selain itu, Erick juga menjelaskan, pihaknya akan menekan jalur distribusi agar lebih efisien. Jaringannya pun bisa lebih kuat lagi. Maklumlah, hingga saat ini, jalur distribusi perusahaan farmasi di Tanah Air masih terpisah-pisah. 

Ritel Farmasi

Erick menuturkan, pihaknya juga akan memperkuat ritel farmasi. Untuk Kimia Farma, jumlahnya kini sudah mencapai 1.300 outlet. 

Baca juga : Mentan Ajak Sri Sultan Kolaborasi Pengembangan Pertanian

"Kita berkaca pada pengalaman di masa Covid, ketika harga masker mencapai Rp 100 ribu, kita bisa operasi pasar dengan harga Rp 5.000. Sehingga, kita bisa mengintervensi pasar, yang pada saat itu mahal. Tidak seimbang," urainya.

Telemedicine

Tak kalah penting, Erick juga akan menggenjot peran telemedicine untuk meningkatkan pelayanan publik. Seluruh klinik dan rumah sakit, akan disinergikan demi peningkatan kualitas. 

"Seperti bagaimana kita mengintervensi kebutuhan rumah sakit internasional, yang Insya Allah akan diresmikan Bapak Presiden pada tahun 2024. Kita akan punya rumah sakit kanker kelas dunia," ucap Erick.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.