Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkes: Kita Tetap Punya Risiko Di Februari 2023

Rabu, 26 Oktober 2022 21:54 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin di sela acara Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 di Jakarta, Rabu (26/10). (Foto: Antara)
Menkes Budi Gunadi Sadikin di sela acara Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 di Jakarta, Rabu (26/10). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, ketepatan waktu pemerintah dalam membangun antibodi masyarakat melalui vaksinasi Covid-19, telah melindungi Indonesia dari varian baru XBB.

"Kita beruntung karena timing vaksinasi yang tepat. Ketika Omicron datang, banyak yang kena, terinfeksi, sehingga proteksinya bagus. Selama enam bulan, kita sudah tidak ada apa-apa,” kata Menkes, usai Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Rabu (26/10).

Menanggapi naiknya kasus positif Covid-19 yang kembali nail di angka 3.000 pada Selasa (25/10), Menkes mengatakan, vaksinasi Covid-19 yang telah diberikan kepada masyarakat, berhasil menjaga tingkat antibodi semua pihak sampai hari ini. Sehingga, membuat Indonesia lebih aman.

Terkait perkembangan varian XBB, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril mengatakan, hingga Selasa (25/10), kasusnya telah berjumlah empat. 

Baca juga : Transaksi Paviliun RI Di Pameran SIAL Paris 2022 Tembus Rp 523 M

Tiga di antaranya berada di DKI Jakarta (dua transmisi lokal, satu transmisi luar negeri). Sisanya, satu kasus di Surabaya merupakan transmisi luar negeri.

Pemerintah masih akan terus memonitor XBB, mengingat Covid-19 masih akan terus bermutasi.

Biasanya, mutasi dilihat pattern-nya. Kalau ada suatu negara yang tinggi penularannya, bisa jadi bermutasi. Biasanya, mutasi terjadi di bulan Juni-Juli atau di Desember. 

"Pada Juli-Agustus kemarin, kasus Indonesia tidak naik. Padahal, hampir seluruh dunia naik. Hanya beberapa negara saja yang tidak naik. Salah satunya, Indonesia,” papar Menkes.

Baca juga : Menpora Buka Turnamen Sepak Bola Piala Rektor Uncen 2022

Meski kondisi tetap terpantau dengan baik, Menkes menekankan, Indonesia tetap masih berpeluang menghadapi varian baru yang lahir akibat adanya mutasi virus.

Terlebih, beberapa negara tetangga seperti Singapura sedang kembali menghadapi lonjakan kasus.

Karena itu, protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 harus tetap digalakkan.

“Kalau kasus positif kita rendah di Februari 2023, itu artinya kena benar-benar bisa mengendalikan pandemi. Tapi risiko tetap ada di bulan Februari. Itu sebabnya kenapa boosternya kita kasih lagi di bulan Desember 2022, dan Januari 2023,” beber Menkes.

Baca juga : Menko PMK Minta Korban Longsor di Bogor Direlokasi

Berdasarkan data Satgas Covid-19 sampai dengan Selasa (25/10) pukul 12.00 WIB, kasus positif di Indonesia mengalami kenaikan 3.008 kasus. Sehingga, totalnya ada 6.475.672 kasus.

Penambahan juga terjadi pada kasus aktif, yang kini tercatat 9.915 kasus. Naik 1.230 dibanding hari sebelumnya.

Sementara korban jiwa akibat Covid-19 sudah menyentuh 158.475 jiwa, setelah bertambah 21 jiwa. Sedangkan jumlah pasien sembuh, terus meningkat jadi  6.297.282 pasien, meningkat 1.757 pasien. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.