Dark/Light Mode

TNI Resmi Punya Pasukan Elit Baru, Koopsus

Selasa, 30 Juli 2019 12:56 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai acara peresmian Komando Operasi Khusus (Koopsus) di lapangan Satpamwal Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7). (Foto: Ist)
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai acara peresmian Komando Operasi Khusus (Koopsus) di lapangan Satpamwal Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tentara Nasional Indonesi (TNI) kini punya pasukan elit baru. Namanya Komando Operasi Khusus (Koopsus) yang merupakan hasil gabungan pasukan elit dari matra darat, laut, dan udara.

Peresmiannya dilakukan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di lapangan Satpamwal Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7).

Hadir juga Kabaharkam Polri Komjen Condro Kirono, Ketua DPR Bambang Soesatyo, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, hingga Wakil Ketua DPD Nono Sampono.

Pembentukkan Koopssus TNI tersebut didasari Peraturan Panglima (Perpang) TNI Nomor 19 Tahun 2019 tanggal 19 Juli 2019 tentang Organisasi dan Tugas Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia, yang merupakan tindak lanjut dari telah ditandatanganinya Perpres Nomor 42 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI yang ditandatangani Presiden Joko Widodo 3 Juli 2019.

Baca juga : TKN Resmi Bubar, Tapi Pertemuan Anggota Koalisi Tetap Rutin

"Dengan mengucap Bismillahhirahmanirrahim pada hari ini, Selasa 30 Juli 2018 pukul 08.15 WIB, Komando Operasi Khusus TNI saya nyatakan diresmikan," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Eks Kepala Staf Angkata Udara (KSAU) itu menjelaskan, pasukan Koopsus TNI terdiri dari personil pilihan dari pasukan elite masing-masing mantara TNI. Sehingga, personil yang menjadi bagian Koopsus adalah anggota yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan berbagai operasi khusus.

"Namanyanya juga pasukan khusus. Jadi kualifikasinya menuntut kecepatan dan keberhasilan tinggi dalam mengatasi permasalahan terorisme, ancaman ideologi, kedaulatan dan keselamatan bangsa. Penugasannya bisa di dalam maupun luar negeri," ujarnya.

Terkait penugasan dalam penanganan masalah terorisme, Hadi menjelaskan, Koopssus TNI memiliki tiga fungsi. Yaitu penangkalan, penindakan, dan pemulihan.

Baca juga : KPK Temukan Aliran Dana Baru Kasus Garuda

"Untuk fungsi penangkalan, Koopsus TNI akan melakukannya dengan cara melakukan observasi dari jarak dekat atau intelejen. Intelejen kita 80 persen, sisanya penindakan," paparnya.

Menurut Hadi, Koopsus TNI dalam menjalankan tugasnya tidak akan bekerja sendiri. Pasukan elit yang akan dikomandoi Brigjen TNI Rochadi itu tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. Seperti Polri atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Tapi saya ingin tegaskan, pembentukan Koopssus ini juga tidak ada maksud untuk menihilkan peran pasukan khusus matra lain. Tapi saya justru ingin mensinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan sebagaimana doktrin TNI matra terpadu, yaitu Tri Dharma Eka Karma," kata Hadi.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan, pembentukan Koopsus TNI bertujuan untuk meningkatkan efektifitas TNI dalam merespons operasi khusus. Sebab, Mabes TNI sebelumnya harus teelenih dulu meminta pasukan kepada masing-masing mantara sebelum melaksanakan operasi khusus.

Baca juga : Messi : Brasil Akan Juara Karena Ini Bagian dari Korupsi

"Adanya Koopsus ini akan meningkatkan efektifitas pengendalian khusus gabungan, bukan lagi per angkatan," kata Sisriadi.

Sekedar informasi, sebelum pasukan elit baru ini diresmikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Koopssus TNI sejatinya sudah dibentuk di masa kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada 2015. Saat itu, pasukan ini terdiri dari 90 orang yang akan bertugas dalam status operasi. Jika dibutuhkan, mereka dapat langsung diterjunkan. Moeldoko saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan, membantu kerja Jokowi. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.