Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Banten Mulai Canangkan Gerakan Makan Telur Cegah Stunting

Kamis, 3 November 2022 09:26 WIB
Kapala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat membuka Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman di Kab. Serang, Selasa (01/11). (Foto: Istimewa)
Kapala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat membuka Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman di Kab. Serang, Selasa (01/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketahanan pangan dan gizi merupakan isu strategis nasional yang terus dipastikan keamanannya. Salah satu upaya yang bisa diambil pemerintah daerah dalam menjaga keamanan pangan dan gizi di wilayahnya adalah melalui gerakan mengonsumsi sumber pangan yang terjangkau dan kaya protein seperti telur.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat membuka acara Roadshow Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) dan Gebyar Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA melalui Gerakan Makan Telur Bersama untuk Penurunan Stunting, Selasa, (01/11), di Kabupaten Serang, Banten.

Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan, mempromosikan gemar makan telur kepada masyarakat dapat mendukung upaya percepatan penurunan stunting serta pencegahan kerawanan pangan dan gizi.

"Telur merupakan komoditas pangan yang sangat cocok untuk gerakan pengentasan rawan gizi dan stunting, karena kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien serta memiliki harga yang terjangkau," ujarnya.

Sebagai pencegah stunting, Arief menjelaskan, telur dapat menjadi asupan pangan tambahan yang efektif bagi Ibu hamil, Ibu menyusui dan balita. Gerakan ini diharap tidak berhenti pada hari ini saja, tetapi menjadi Gerakan massif di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : Lestari: Perlu Langkah Strategis Cegah Kenaikan Stunting

"Untuk itu, saya mengapresiasi kota Serang dan Provinsi Banten umumnya yang hari ini secara resmi mendeklarasikan gerakan 'Makan Telur Minimal Satu Butir Setiap Hari', bergabung dengan sejumlah provinsi lainnya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkapnya.

Menurut Arief, saat ini angka prevalensi stunting Indonesia sudah mengalami penurunan sebesar 3.27 persen selama periode dua tahun terakhir ini, yaitu dari 27.67 persen pada tahun 2019 menjadi 24,4 persen ditahun 2021.

Upaya pencegahan stunting ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar di tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia turun menjadi di bawah 14 persen.

Hal ini merupakan tantangan dan perlu kerja keras dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat agar prevalensi stunting terus menurun seperti yang ditargetkan.

"Gerakan makan telur di Serang hari ini semakin menguatkan upaya pencegahan stunting melalui kerja sama pusat dan daerah, antara NFA dengan pemprov dan pemkab," jelasnya.

Baca juga : Kepala BPIP Sebarkan Perdamaian kepada Delegasi PEACE20

Gerakan ini juga dapat meningkatkan serapan telur peternak lokal, sehingga turut menjaga stabilitas dan keseimbangan harga telur. Konsumsi telur Indonesia masih sebesar 7,5 kg/kapita/tahun di tingkat rumah tangga. Jika dibandingkan negara lain, konsumsi telur per kapita Indonesia masuk urutan ke-15 dunia.

"Tentu upaya peningkatan konsumsi telur perlu terus dilakukan, salah satunya melalui gerakan makan telur seperti hari ini," papar Arief.

Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional produksi telur ayam ras dalam negeri tahun 2022 diperkirakan sekitar 5,566 juta ton dengan perkiraan kebutuhan dari Januari-Desember 2022 sebesar 5,502 juta ton. Sehingga, pada akhir 2022 diperkirakan surplus sebesar 63 ribu ton.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah megajak warganya untuk terus melakukan pencegahan stunting salah satunya melalui asupan pangan yang bergizi bagi ibu hamil dan balita, khususnya di fase 1.000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun.

Pihaknya menyambut baik pelaksanaan gerakan makan telur yang dicanangkan NFA di Provinsi Banten melalui Kabupaten Serang. Gerakan ini, menurutnya, sejalan dengan semangat pola hidup sehat.

Baca juga : Banyak Yang Sangsi Klaim Angka Pengangguran Turun

Dia juga mengajak seluruh masyarakat kembali aktif menanam dan melakukan budidaya pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan sendiri guna memenuhi asupan gizi keluarga.

Salah seorang peserta gerakan makan telur untuk pencegahan stunting, Yuli (27) mengaku, senang program ini digelar di daerahnya. Ibu dua anak ini berharap, kegiatan sosialisasi pencegahan stunting disertai makan B2SA semacam ini dapat dilaksanakan secara konsisten, sehingga masyarakat tidak lupa dan terus diingatkan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.